Orang Tua Desak Kepala SMAN 8 Medan Dicopot, Disdik Sumut Siapkan Plt Baru


Orang tua siswa, Coky Indra saat menunjukkan bukti-bukti yang dia miliki kepada media. (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Orang tua siswa SMA Negeri 8 Medan, Coky Indra mendatangi Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Sumut), pada Kamis (24/4/2025) untuk menanyakan perihal Rosmaida Asianna Purba yang masih menjabat sebagai kepala sekolah hingga saat ini, meski telah terbukti melakukan pungutan liar (pungli).
Coky menegaskan Rosmaida sudah dinyatakan bersalah berdasarkan surat keputusan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumut dan telah menjatuhkan hukuman disiplin karena pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah (PP) nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
Ia menjelaskan surat yang telah dikirim BKD ke Disdik Sumut, berlaku selama 15 hari kerja.
“Kemarin kepsek menerima suratnya tanggal 12 (Maret), sekarang sudah tanggal 24 (April) dan belum ada kejelasan, masih duduk dia menjadi kepsek," katanya kepada awak media, pada Kamis (24/4/2025).
Coky mengungkapkan bahwa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Inspektorat Sumut juga menyatakan Rosmaida harus mengembalikan dana hasil pungli dan penyalahgunaan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), serta diminta membubarkan komite sekolah dan turun dari jabatannya.
Namun, hingga kini Rosmaida masih menjabat sebagai Kepala SMAN 8 Medan.
"Harapan saya, Kepala SMAN 8 Medan segera dicopot karena sudah jelas-jelas melanggar,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Disdik Sumut, Alexander Sinulingga mengatakan benar prosesnya sudah lewat dari 15 hari kerja.
Sebagai konsekuensinya, lanjut Alexander, Kepala SMAN 8 Medan harus menjalani sesuai dengan SK hukuman disiplin yang diterima, yaitu penurunan jabatan.
“Pengembalian dana, kalau di rekomendasi seingat saya tidak ada terkait dengan itu. Hanya penjatuhan hukuman disiplin saja,” katanya saat dikonfirmasi awak media.
Alexander mengatakan pihaknya kini tengah mempersiapkan Surat Keputusan (SK) Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah.
“Tentunya kan tidak boleh terjadi kekosongan. Pastinya kita sedang menyiapkan Plt-nya untuk di SMA Negeri 8,” ucapnya.
Ia menginginkan agar sekolah tersebut dapat dijalankan oleh orang yang tepat, walau masih berstatus Plt. (susan/hm18)