29.5 C
New York
Saturday, June 22, 2024

Nyaris Merugi, Cafe Ini Tetap Bertahan dan Mengalami Peningkatan Hingga Kini

Medan, MISTAR.ID

Alunan musik sudah terdengar dari Bascof Cafe di Jalan Berdikari, Padang Bulan, Medan. Canda tawa dan suara-suara obrolan ramai terdengar hampir menyamai volume musik tadi.

Kursi-kursi dan meja kayu di dalam kafe ini sebanyak lebih dari dua puluh, seluruhnya terisi penuh.

Lokasi strategis di sekitar kos-kosan dan dekat dengan salah satu kampus universitas negeri ternama di Kota Medan, menjadikan kafe ini salah satu favorit kalangan anak muda dan mahasiswa.

Baca juga;Sejumlah Cafe dan Warung Tuak di Air Putih Pilih Tutup Selama Ramadhan

Pretty, salah seorang pemilik kafe mengatakan, awal mula berdirinya cafe ini dikarenakan kebutuhan ekonomi.

Dengan modal tabungan dan pinjaman, dia dan rekannya memutuskan untuk menyewa ruko kecil dan membuka kafe di daerah Simpang Pemda Medan.

“Memang nekat sih itu. Modal awal itu dari tabungan dan meminjam. Kisarannya waktu itu kalau tidak salah sekitar seratus juta sudah termasuk semua alat dan juga sewa ruko ya,” jelasnya, kepada Mistar, Rabu (5/6/24) malam.

Berada dekat dengan salah satu kampus universitas swasta, Pretty berharap, usaha kafenya dapat membawa rezeki serta pelanggan yang banyak.

Baca juga:Bongkar Dapur: Pelataran Difabel, Cafe Disabilitas Pertama di Kota Medan

Sayangnya, kafe yang dibuka pada Agustus 2020 ini malah mengalami kerugian. Di tengah pandemi Covid-19, jarang sekali mahasiswa datang. Yang ada hanya beberapa kelompok orang yang membawa proposal, meminta uang keamanan dan uang rokok.

“Tahun pertama buka itu berdarah-darah kali lah. Balik modal aja pun enggak,” kenangnya sedih.

Di tahun kedua, Cafe Bascof yang merupakan singkatan dari Basa Coffee ini akhirnya berpindah lokasi ke kawasan Padang Bulan.

Dari situ, wanita berusia 29 tahun ini mulai merasakan peningkatan omzet usahanya sangat signifikan.

Yang awalnya bekerja berdua dengan rekannya, kini mereka mempekerjakan tujuh karyawan.

Dengan modal nekat dan harapan besar, kini penghasilan kotor cafenya bisa mencapai lima puluh juta perbulan.

Kafe ini beroperasi dari jam sepuluh pagi hingga jam dua belas malam. Tapi bagi para pelanggan, cafe ini buka selama dua puluh empat jam.

“Pernah waktu itu ada yang duduk sambil main laptop, main hape, sampe jam sembilan pagi. Itu juga aku suruh pulang dulu baru mau pulang,” katanya sembari tertawa kecil.

Baca juga:Kolaborasi dengan Diskopukmperindag, Bapenda Fasilitasi Live Musik Untuk Lokasi Usaha Taat Pajak

“Kita kan juga nyediain air putih gratis, mereka bebas ambil. Kadang ada yang bawa tumblernya. Trus ada wifi gratis juga kan. Jadi mereka nyaman,” sambungnya.

Sinta, pengunjung Bascof menyatakan hal sama. Kerap kali dia berkunjung ke cafe ini dengan teman-temannya.

“Sering kali kami nongkrong di sini. Udahlah harganya terjangkau, menunya juga banyak, ada wifi gratis. Cocok kali lah pokoknya di kantong anak kos!” Serunya gembira.

Pengakuan Sinta, dia sering memesan ayam penyet dan teh manis dingin yang menjadi menu favorit di Bascof. (Susan/hm17)

Related Articles

Latest Articles