Friday, February 21, 2025
home_banner_first
MEDAN

MUI Gelar Tabayyun, Bahas Tarian K-Pop pada Pembukaan MTQ Medan

journalist-avatar-top
By
Rabu, 19 Februari 2025 20.59
mui_gelar_tabayyun_bahas_tarian_kpop_pada_pembukaan_mtq_medan

MUI gelar Tabayyun, membahas video tarian K-Pop yang viral pada pembukaan MTQ Medan. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, H Hasan Matsum, menggelar pertemuan untuk membahas kontroversi yang muncul pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-58 tingkat Kecamatan Medan Kota, pada Sabtu (8/2/25) lalu.

"Kami sangat menyayangkan adanya tarian K-Pop dalam pembukaan MTQ ini. Ini jelas tidak sesuai dengan konteks acara yang seharusnya," katanya usai pertemuan dengan beberapa tokoh Ormas Islam, di Kantor MUI Medan, pada Rabu (19/2/25).

Disebutkan, tarian tersebut adalah persembahan dari salah satu kelurahan dengan mayoritas penduduk warga Tionghoa yang juga turut memeriahkan acara tersebut. Namun pelaksanaannya telah memicu kritik karena tidak mencerminkan nilai-nilai yang diharapkan dalam MTQ.

Camat Medan Kota, Raja Ian Andos Lubis menyampaikan permohonan maafnya. Ia mengatakan kejadian tersebut merupakan kelalaian dari pihaknya.

“Di masa depan, kami akan lebih berhati-hati dan melakukan pengecekan yang lebih teliti sebelum acara berlangsung," tuturnya.

Diharapkan, melalui pertemuan yang telah dilaksanakan dapat menyelesaikan kebisingan yang muncul setelah viralnya video tarian tersebut.

MUI Kota Medan bersama Kementerian Agama, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), akan merumuskan rambu-rambu aktivitas yang sesuai untuk diterapkan pada acara besar keagamaan dan menghindari kejadian serupa terulang kembali.

Selain itu juga diharapkan agar hasil dari Tabayyun ini dapat memupuk pemahaman dan toleransi serta menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat.

Masyarakat juga diimbau agar bijak dalam menanggapi situasi ini, mengingat kejadian ini merupakan kelalaian yang telah disadari dan tidak akan diulang kembali di masa yang akan datang. (susan/hm27)

RELATED ARTICLES