Tuesday, May 6, 2025
home_banner_first
DAIRI-PAKPAK-KARO

Guru Tuding Ada Pungli Sertifikasi, Dinas Pendidikan Dairi Klarifikasi

journalist-avatar-top
Senin, 5 Mei 2025 23.31
guru_tuding_ada_pungli_sertifikasi_dinas_pendidikan_dairi_klarifikasi

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Mariady Harsoyo Simanjorang. (f: manru/mistar)

news_banner

Dairi, MISTAR.ID

Analis Keuangan Pusat dan Daerah Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut) berinisial RS diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada guru penerima tunjangan sertifikasi.

RS menjadi penentu cair atau tidaknya tunjangan sertifikasi guru. Hal ini dikatakan beberapa guru ke Mistar, Senin (5/5/2025).

"Setiap pencairan sertifikasi, kami harus memberikan uang terima kasih. Ada yang 50 ribu rupiah sampa ada 100 ribu rupiah. Bervariasi. Setelah uang masuk ke rekening, kami mengumpulkan melalui operator sekolah atau perwakilan di sekolah, kemudian disetor ke ibu itu," kata seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya.

Jika uang 'terima kasih' per tri wulan itu tidak disetor, maka pencairan sertifikasi di tahap berikutnya akan dipersulit.

"Banyak alasannya kenapa sertifikasi tidak cair. Paling sering alasannya jaringan sedang bermasalah. Makanya harus kami setor, asal lancar," ucapnya.

Saat dikonfirmasi ke RS lewat WhatsApp, ia membantah telah melakukan pungli.

"Tidak ada itu Pak. Jumpa lah kita dengan Pak Kadis," kata RS.

Kata RS, pencairan sertifikasi langsung ke rekening penerima. Sehingga tidak ada keterlibatannya dengan pencairan dana.

"Proses pencairan juga langsung ke rekening. Tidak ada kami berhubungan dengan guru-guru. Mereka yang meng-update data di Dapodik," ucapnya.

RS meminta agar guru-guru tidak asal menuduh.

"Bisa kita konfirmasi kepada yang mengatakan itu Pak. Jangan asal tuduh kami," tutur RS.

Sedangkan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Mariady Harsoyo Simanjorang juga membantah kabar tersebut.

"Sejauh ini tidak ada pengutipan. Kalau ada informasi beredar terkait hal yang dimaksud akan kami klarifikasi kebenarannya ke kepala-kepala sekolah," kata Maryadi. (manru/hm20)


REPORTER:

RELATED ARTICLES