Medan, MISTAR.ID

Dari luar, Aula SLB Negeri Pembina di Jalan Guru Sinumba, Medan terasa sunyi, sepi. Seperti gedung kosong tanpa aktivitas. Padahal, belasan anak tunagrahita (bisu-tuli) berkumpul di dalam, dan sedang asik-asiknya menggambar dengan menggunakan crayon di atas kertas putih.

Dalam keheningan itu, tercipta komunikasi visual yang memikat, sebagai buah ekspresi anak-anak.

Anak-anak ini tidak hanya mencoba menyalurkan pesan visual, tetapi juga mencurahkan imajinasi mereka lewat sentuhan gambar, paduan warna dan komposisi yang mereka pilih. Aktivitas ini membuktikan bahwa seni adalah bahasa universal.

Baca juga : Guru SLB Songsong Era Digital di Dunia Pendidikan

Pada pelatihan ini, mereka terbagi dalam tiga kelompok yang dipandu oleh seorang pelatih kawakan. Anak-anak tunagrahita ini dilatih bagaimana menciptakan karya visual yang menjadi medium ekspresi yang tepat bagi mereka.

Pelatihan ini semakin istimewa berkat kehadiran Adi Nugroho Setya Atmojo, seorang Adobe Creative Educator dari Jakarta. Pakar dalam desain komunikasi visual ini, begitu telaten membimbing anak-anak dengan penuh antusiasme dan kesabaran. Ia membawa perspektif baru ke dalam kreativitas anak-anak ini.

“Mereka menunjukkan perkembangan luar biasa dalam menciptakan komposisi dasar. Tantangan utama adalah faktor komunikasi, terutama karena kami harus menemukan cara untuk berkomunikasi dengan mereka yang tidak dapat mendengar,” ujar Adi Nugroho, Kamis (18/1/24). Ia dengan senang hati mengamati kemajuan peserta pelatihan.