12.5 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Masyarakat Belawan Masih Banyak Hidup di Bawah Garis Kemiskinan

Belawan, MISTAR.ID

Kota belawan yang menjadi pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara, mirisnya masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini terlihat di kawasan Kelurahan Bagan Deli, Kelurahan Belawan Bahagia dan Kelurahan Belawan Bahari yang hingga kini masih banyak dijumpai rumah yang menjadi tempat tinggal tidak layak dihuni.

Hal tersebut pun di tanggapi salah seorang Tokoh Masyarakat Belawan Irfan Hamidi, ia menyoroti kehidupan sosial yaitu kemiskinan warga Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Menurutnya, masih begitu banyak perusahan-perusahan besar yang beroperasi dan menghasilkan keuntungan besar tetapi tidak berdampak kepada masyarakat miskin di Belawan.

Irfan Hamidi mengkritisi stakeholder yang menyatakan ada peningkatan taraf hidup warga di Belawan namun buktinya tujuh keturunan tetap miskin.

Baca juga: Lemahnya Pengawasan, Judi Tembak Ikan di Kelurahan Belawan II Sempat Ditutup Kini Buka Kembali

“Daerah kumuh yang dihuni warga Belawan belum mendapat perhatian serius dari stakeholder untuk lebih meningkatkan kehidupan sosial mereka,” kata Irfan Hamidi kepada Mistar Rabu (24/5/23).

Menurutnya, dia sering menyoroti kehidupan sosial warga Belawan yang menghuni rumah tidak layak karena sangat kumuh khususnya di lokasi atas parit dan di atas laut.

Sementara itu, pemerhati sosial seperti Gugah Nurani Indonesia (GNI) menyatakan bahwa kemiskinan dalam kehidupan sosial dapat memupus cita-cita, tetapi juga memicu masalah sosial di daerah pesisir Kota Medan ini.

Baca juga: Ratusan Rumah Warga di Belawan Terendam Banjir Rob

Dari data yang diperoleh menyebutkan bahwa angka putus sekolah di Belawan mencapai 1.500 anak. Pemerintah Kota Medan tidak cukup membangun infrastruktur untuk membangun daerah Belawan.

Pembangunan infrastruktur tidak akan berhasil memutus mata rantai kemiskinan di Belawan, jika faktor sumber daya manusia tidak diperbaiki.

GNI dalam datanya menyatakan anak-anak di Belawan memasuki kehidupan yang kelam begitu mereka berhenti bersekolah.

Baca juga: Keluarga Korban Pembacokan Desak Polres Pelabuhan Belawan Tangkap Pelakunya

GNI mengungkap fakta bagaimana putus sekolah melahirkan perkawinan anak, dan perkawinan anak berujung cerai dan kawin lagi. Kawin cerai itu kemudian menciptakan kemiskinan baru dan keluarga-keluarga baru yang berpotensi juga rentan gagal.

Diakhir keterangan tokoh masyarakat Belawan yang juga ketua Rembuk Masyarakat Belawan (RMB) tersebut, Irfan berharap kepada perusahan perusahan besar yang beroperasi di Kawasan Belawan turut memperhatikan lingkungan masyarakat Belawan dengan mrnyalurkan dana CSR tepat sasaran. (kamaluddin pasaribu/hm21).

Related Articles

Latest Articles