Medan, MISTAR.ID
Sejumlah mahasiswa siap berkolaborasi dengan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Medan, agar digitalisasi di pasar-pasar tradisional di Kota Medan kian dikenal oleh kalangan pedagang.
Hal ini dibicarakan saat Direktur Utama (Dirut) PUD Pasar Medan, Suwarno beserta jajaran menerima audiensi Arah Sumut Institute (ASI) dan BEM Seluruh Indonesia (SI) Sumatera Utara, pada Rabu (5/7/23).
Dalam diskusi itu, Founder ASI dan Koordinator BEM SI Sumut, Gibran mengatakan, pihaknya meyakini, digitalisasi pasar sangat penting untuk memajukan perekonomian Kota Medan.
Baca juga:Â Penjual Dagangan Keliling Menjamur di Simalungun, Pedagang Pasar Tradisional Mengeluh
Untuk itu, bersama-sama dengan rekannya mendorong pembuatan aplikasi marketplace yang akan memudahkan penjual dan pembeli.
“Aplikasi ini juga menjadi acuan untuk mencegah konflik sosial yang banyak terjadi di lingkungan pasar di Kota Medan. Dengan adanya aplikasi ini, akan meminimalisir pungutan liar (pungli) dan sebagainya,” ujar Gibran.
Lanjutnya, ketika aplikasi marketplace ini sudah jadi, maka pihaknya bakal mensosialisasikan ke mahasiswa ataupun kalangan milenial. Tujuannya untuk mengenalkan, bahwasanya aplikasi itu membantu untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
“Peran mahasiswa saat ini dibutuhkan untuk berkolaborasi dengan pemerintahan agar menyentuh masyarakat, salah satu di antaranya para pedagang di pasar,” beber Gibran yang menyebut, ASI merupakan wadah diskusi dan kolaborasi diisi oleh Ketua BEM yang masih aktif dan mantan Ketua BEM di Sumut.
Baca juga:Â Stok Melimpah, Harga Ikan Laut di Pasar Tradisional Siantar Murah
Sementara Suwarno menyambut baik rencana ASI dan BEM SI Sumut, dalam hal mengintensifkan digitalisasi di pasar.
“Kita menyambut baik akan rencana ini mudah-mudahan bisa terealisasi dengan baik,” katanya.
Diharapkan, dengan kolaborasi ini dapat menyentuh pasar di kalangan para milenial maupun mahasiswa nantinya. (anita/hm16)
