Medan, MISTAR.ID
Sebanyak lima jemaah calon haji (calhaj) dari kelompok terbang (kloter) 14 tunda berangkat ke Tanah Suci. Lima jemaah ini tercatat 4 orang sakit dan 1 pendamping.
Pada kloter 14 ini merupakan asal daerah Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Asahan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan Kabupaten Humbahas.
Kabid Dokumen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Subagyo menyebutkan jemaah tunda tersebut masing-masing atas nama Junaidi Syahruddin Tanjung manifes 224 dan Sanimah Karso manifes 147 keduanya sakit sebelum masuk asrama.
Baca juga: 4.289 Calhaj Asal Sumut Berada di Tanah Suci
“Lalu ada Ernawati Managgar Harahap dan Munawar Lubis sudah masuk asrama dan sakit. Sementar Elpita Abdul Khalik merupakan pendamping jemaah atas nama Munawar Lubis. Sehingga kelima jemaah calhaj ini ditunda keberangkatannya,” katanya, Senin (27/5/2024).
Selain itu lanjutnya, ada satu jemaah lainnya open seat, atas nama Sartiyah Siregar binti Hasbullah (60) asal Padang Lawas (Palas) dari kelompok terbang (kloter) 10, yang sempat sakit.
Setelah dinyatakan layak terbang, akhirnya bisa berangkat bersama Kloter 14 yang akan bertolak menuju tanah suci pada Selasa dini hari, sekira pukul 00.30 Wib. Kloter 14 ini berjumlah 353 orang.
Baca juga: Berangkat, Jemaah Calon Haji Kloter 8 Diingatkan Saling Bantu di Tanah Suci
Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan , Ahmad Qosbi, menyebutkan jemaah yang dinyatakan tim medis tidak layak terbang karena sakit ini, masih memiliki kesempatan untuk berangkat ke Tanah Suci jika dinyatakan sudah layak terbang hingga kloter 25.
Terpisah, salah satu jemaah kloter 14 bernama Abdul Rahman Munir Aritonang asal Tapanuli Utara, mendampingi ibunda tercinta Padusi Napitupulu yang berusia 75 tahun berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Munir Aritonang ke tanah suci melaksanakan ibadah haji mendampingi sang ibu sebagai jemaah pendamping, mendaftar sebagai jemaah haji reguler pada tahun 2015.
Baca juga: KBIHU Jabal Noor Laksanakan Sejumlah Kegiatan Bersama Calon Jemaah Haji di Madinah
“Bahagia sekali rasanya bisa beribadah menjadi Tamu Allah dan sekaligus mendampingi ibu tercinta. Tidak ada hal yang membahagiakan seorang anak selain bisa berbakti kepada orang tua,” ucapnya.
Saat ditanya persiapan untuk berangkat haji, Munir Aritonang menyebutkan semaksimal mungkin mengikuti kegiatan manasik haji bersama ibu, karena ini merupakan haji pertama kalinya, serta menyiapkan mental dan fisik karena ibadah haji merupakan ibadah fisik yang memerlukan stamina prima.
“Di tanah suci nanti akan berdoa secara khusus, agar ibu tercinta selalu diberikan kesehatan agar bisa terus berbakti dan mendoakan untuk kebaikan Bangsa Indonesia terkhusus Tapanuli Utara,” pungkasnya. (anita/hm17)