Medan, MISTAR.ID
Kuasa hukum Cipto Halim yang menjadi terdakwa perkara laporan palsu atau sumpah palsu atau keterangan palsu, menilai oknum Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Tebing Tinggi yang menangani perkara ini tidak profesional.
“Saya hadir di Kejati Sumut atas undangan Kejati Sumut atas pengaduan kami terhadap oknum Jaksa yang menangani perkara dengan nomor laporan LP/B/555/III/2022/SPKT/Polda Sumut,” kata Kuasa hukum terdakwa Cipto Halim, Dafidson Rajagukguk, Rabu (6/11/23) petang.
Lanjut Dafidson, oknum JPU yang menangani perkara Cipto Halim dinilai kurang teliti dalam mengajukan perkara sangkaan pasal 317 KUHPidana tersebut ke pengadilan Tebing Tinggi.
Dimana, barang bukti yang diajukan penyidik, oknum jaksa penuntut ke persidangan di Pengadilan Negeri Tebing Tinggi adalah Surat Pemberitahuan Penghentian Penyelidikan (SP2 Henti Lidik) yang dikeluarkan oleh Ditreskrimum Polda Sumut dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/1656/X/2021/SPkT/Polda Sumut dengan pelapor Cipto Halim, tertanggal 26 Oktober 2021, sangkaan pasal 372 atau 378 KUHP.
Baca juga:Â Kejari Dairi Tunggu Laporan Resmi Dugaan Korupsi SPAM Senilai Rp2,4 Miliar
“Tidak bisa SP2 Henti Lidik dijadikan barang bukti. Ditmbah, bunyinya di surat itu bukan merupakan peristiwa pidana,” tegasnya.
Saat ini, kata kuasa hukum, perkara Laporan Polisi Nomor : LP/B/1656/X/2021/SPKT/Polda Sumut dengan pelapor Cipto Halim, tertanggal 26 Oktober 2021, sangkaan pasal 372 atau 378 KUHP yang sebelumnya dihentikan penyelidikannya oleh penyidik Ditreskrimum Polda Sumut sudah dibuka kembali.
Perkara ini sempat ditutup sebelumnya. Kini dibuka kembali karena ditemukan novum baru. Tapi anehnya, terhadap Laporan Polisi Nomor : LP/B/555/III/2022/SPKT/Polda Sumut dengan pelapor Roy Fernando sebagai Kuasa Hukum, sedang berproses di PN Tebing Tinggi.
“Anehkan, perkaranya masih berlangsung, tapi sudah disidangkan. Ada apa,” tanya Dafidson.
