19.2 C
New York
Monday, May 20, 2024

Klarifikasi Dinsos Terkait Pengamanan Dua Orang Terbelakang Mental

Dalam pertemuan itu, Leonardo Hutapea dan Toni Purba, keluarga Tuti dan Immanuel mengatakan jika keluarga mereka bukanlah pengemis ataupun gelandangan. Mereka korban yang dibawa oleh tetangga ke Jalan Pandu hanya untuk mendapatkan angpao dari perayaan Imlek.

“Adik saya dan keponakan saya itu bukan orang terlantar, bukan pengemis, bukan gelandangan. Mereka itu terbelakang mental. Dan tak pernah itu mengemis di jalanan. Selama ini dia selalu di rumah. Jadi jangan bilang itu pengemis ataupun gelandangan,” tegas Leonardo.

Menjawab pertanyaan tersebut, Khoiruddin kembali menjelaskan bahwa usai asesmen, Tuti dan Immanuel bersama empat orang lainnya (orang) dibawa kembali naik truk untuk dipulangkan. Namun saat itu, kata Khoiruddin, Tuti dan Immanuel kabur dan tidak bisa dikejar oleh petugas dari Dinsos yang  berjumlah tiga orang.

“Tim saya berusaha mencari tapi tidak ketemu. Kami punya tanggung jawab moral atas kaburnya kedua orang tersebut,” timpal Khoiruddin.

Baca juga: Banyak Gepeng di Kota Medan, Kadinsos Medan: Kita Terkendala Tempat Penampungan

Didampingi Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial, Pemko Medan, Mariance, Khoiruddin meminta maaf.

“Saya atas nama Kepala Dinas Sosial Kota Medan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Leonardo Hutapea dan Bapak Purba atas ketidaknyamanan ini. Kami akui terjadi miss komunikasi. Akan dijadikan ini pelajaran untuk lebih baik kedepannya,” kata Khoiruddin.

Atas permintaan maaf itu, Leonardo Hutapea dan Toni Purba meminta agar Dinas Sosial Kota Medan datang ke rumah untuk melihat dan meminta maaf langsung kepada Tuti dan Immanuel yang saat ini masih trauma.

Related Articles

Latest Articles