Keuskupan Agung Medan akan Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus


Pastor Adrianus Sembiring dalam konferensi pers di Katolik Center Medan. (f:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Keuskupan Agung Medan melalui surat edaran resmi nomor 255/P/KA/IV/'25 menginstruksikan seluruh imam dan umat di wilayah keuskupan untuk mengadakan Misa Requiem secara serentak pada Jumat (25/4/2025) sore.
Misa ini dipersembahkan untuk kesejahteraan jiwa Bapa Suci Paus Fransiskus yang telah wafat pada 21 April lalu. Menurut Pastor Adrianus Sembiring OFM Cap, Misa Requiem akan dilakukan secara serentak dan seragam berdasarkan tata liturgi khusus yang telah disiapkan oleh Komisi Liturgi Keuskupan Agung Medan.
“Juga diminta kepada para Imam untuk menggunakan warna liturgi pada oktaf paskah warna putih,” katanya dalam konferensi pers di Katolik Center, Jalan Mataram Petisah Hulu, Kecamatan Medan Baru, Rabu (23/4/2025).
Wafatnya Paus Fransiskus, lanjutnya, telah membawa Gereja Katolik memasuki masa Sede Vacante atau Tahta Lowong di Tahta Santo Petrus. Dalam masa ini, doa Katolik khususnya Doa Syukur Agung mengalami penyesuaian.
Biasanya, dalam doa tersebut disebutkan nama Paus sebagai tanda persatuan Gereja Katolik di seluruh dunia. Namun, selama masa Sede Vacante, doa untuk paus ditiadakan sementara, bukan sebagai bentuk penyangkalan, melainkan sebagai penghormatan kepada Paus yang telah wafat.
Dalam bagian Doa Syukur Agung, para imam diingatkan untuk menyampaikan kutipan: ‘Ingatlah Tuhan akan Gereja-Mu yang tersebar di seluruh bumi agar Engkau menyempurnakannya dalam cinta kasih, dalam persatuan dengan uskup kami, Monsinyur Kornelius Sipayung, OFM Cap’.
“Begitulah digantikan, berlanjut terus hingga nanti tiba saatnya sudah terpilih paus yang baru, maka dikembalikan lagi doa kepada paus ini,” tuturnya.
Pemakaman Paus Fransiskus
Jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus mulai Rabu (23/4/2025) dan akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) pukul 10.00 waktu Roma atau 15.00 WIB.
“Camerlengo atau kepala pengurus rumah tangga Vatikan yakni Kardinal Kevin Farrel, dia akan memimpin upacara pemindahan jenazah yang akan dimulai pada pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB dengan doa bersama,” katanya.
Ia menjelaskan peti yang berisi jenazah Paus Fransiskus akan dibawa melewati lapangan Santa Martha dan lapangan Protomartir Romawi menuju lapangan Santo Petrus yang dikenal juga dengan Piazza San Pietro kemudian memasuki pintu tengah Basilika Santo Petrus.
“Ada disitu namanya altar pengakuan dosa, Kardinal Farrel akan memimpin liturgi sabda yang menandai dimulainya, dibuka kunjungan umat untuk mendoakan dan melihat jenazah Paus Fransiskus untuk terakhir kalinya,” ujarnya.
Selanjutnya, Misa pemakaman akan dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal Tahta Suci, Kardinal Giovanni Battista Re. Prosesi ini akan ditutup dengan penghormatan terakhir dan ucapan selamat jalan kepada Paus Fransiskus.
Kedua bagian ini menandai dimulainya Novemdiales atau sembilan hari doa dan misa arwah untuk mendoakan jiwa Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus, sesuai wasiatnya, akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, tempat yang memiliki makna spiritual mendalam baginya karena devosinya kepada Bunda Maria.
Selain itu, ia juga mengajak gereja agar menganjurkan seluruh umat Allah untuk mendoakan proses pemilihan Paus baru, yang dikenal dengan istilah konklaf.
Sebagai bentuk solidaritas, umat Katolik juga diajak memberikan persembahan yang akan dikumpulkan dalam Misa Requiem dan dikirimkan kepada Nunsius Duta Vatikan untuk Indonesia sebagai tanda duka dari Keuskupan Agung Medan.
Ucapan duka dan doa juga dapat disampaikan langsung ke Kantor Keuskupan Agung Medan atau melalui kontak resmi yang tersedia di website Keuskupan. (susan/hm18)