Baca juga: 24,4 Persen Siswa Berpotensi Alami Perundungan di Sekolah
Seperti diketahui, Tim kuasa hukum orang tua WS, Diky Murwansah menyebut, dugaan penganiayaan itu terjadi areal Sekolah Dian Harapan Medan yang berada di Lantai 10 Gedung Lippo Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (3/8/23) lalu.
Saat itu, anak kliennya meminjam buku dari seorang kakak kelasnya (kelas 2) berinisial G. Karena tidak ada respon, WS merasa G telah menyetujui dan mengambil buku tersebut.
“Namanya anak-anak, anak klien kita merasa sudah disetujui. Terus membawa buku yang dipinjamnya itu. Ternyata G bersama 4 temannya tiba-tiba mengejar WS yang masih di areal gedung sekolah dan melakukan pemukulan. Akibatnya Korban mengalami cedera fisik dan psikis, berupa luka-luka disekitar kaki, tangan dan telinga,” jelasnya.
Baca juga: Rekor MURI Deklarasi Anti Narkoba dan Perundungan Dipecahkan Unesa
Berdasarkan Surat Keterangan Rumah Sakit Siloam Dhirga Surya, korban di diagnosa trauma membran timpani pada telinga kanan dan hematoma mastoid kanan.
“Kami sudah konfirmasi ke dokter, gendang telinganya bisa sembuh tapi cacat. Korban juga mengalami trauma psikologis,” katanya. (Rahmad/hm21).
