11.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Kasus DBD di Medan Menurun Sejak Dua Bulan Terakhir

Medan, MISTAR.ID

Perubahan cuaca dimasa pancaroba membuat masyarakat harus waspada akan penyebaran penyakit menular. Selain dari batuk, flu, dan ISPA, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga perlu diwaspadai.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri Mars meminta masyarakat untuk melakukan pencegahan perkembangan nyamuk Dengue. Begitu pun, berdasarkan data pihaknya untuk kasus DBD di tahun 2023 dalam dua bulan terakhir ini menurun.

Kasus DBD pada Januari 2023 tercatat 165 kasus, Februari 2023 ada 128 kasus dan di Maret ada 100 kasus. Dimana, pada bulan Februari dan Maret tercatat masing-masing 1 kasus meninggal dunia akibat penyakit ini.

“Alhamdulillah, angka kasus untuk DBD mulai menurun. Tercatat di September hanya 68 kasus dan Oktober tercatat 54 kasus. Kasus ini menurun bila dibandingkan bulan Agustus yang tercatat 80 kasus,” ujar Pocut , Senin (20/11/23).

Baca Juga : Musim Hujan Tiba, Awas DBD Mengintai Anda

Adapun ciri-ciri dari penyakit DBD ini pasien mengalami demam mendadak tinggi. Saat demam tinggi ini, diberi obat penurun panas juga tidak kembali turun normal. Kondisi tubuh pasien akan tetap hangat.

“Jadi kondisi ini harus diwaspadai, maka harus segera dibawa fasilitas kesehatan terdekat baik itu puskesmas atau klinik kesehatan. Selanjutnya periksakan darahnya apakah ada virus dengue tadi. Kalau pun di puskesmas nanti akan diperiksa dengan tes pembendungan di lengan pasien beberapa menit, lalu dicek apakah ada bintik-bintik merah yang menjadi gejala DBD tadi,” terangnya.

Dia menambhakna, untuk penyakit ini biasanya paling rentan akan menyerang anak-anak. Karena pada anak-anak sistem imunitasnya masih belum berkembang sempurna dan masih berposes.

“Untuk itu, harus terus lakukan pencegahan dengan 3M Plus yakni menguras tempat penampungan air. Menutup tempat-tempat penampungan air kalau ada kita lihat ember atau botol beriisi air segera buang dan tutup. Selanjutnya, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia,” pungkasnya. (anita/hm24)

Related Articles

Latest Articles