Medan, MISTAR.ID
Sebanyak 100 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta Medan menjalani tes urine akhir akhir dalam program rehabilitasi sosial.
Kepala Lapas Medan melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan, Auliya Zulfahmi, mengatakan bahwa tes urine menjadi salah satu faktor penentu sukses atau tidaknya pelaksanaan rehabilitasi.
Selain itu, kata Auliya, tes urine juga dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
“Harapan kami, para peserta rehabilitasi (dapat) terbebas dari ketergantungan obat-obatan terlarang dan sesuai yang kita harapkan hasilnya 100 persen negatif,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Mistar, Kamis (19/9/24).
Baca juga:Lapas Medan dan Polda Sumut Data KTA Polsuspas
Auliya pun mengatakan, program rehabilitasi sosial ini dalam 1 semesternya para peserta telah mengikuti 3 kali tes urine, yakni tes urine awal, lanjutan, dan akhir.
“Kami ingatkan para peserta rehabilitasi untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menyebabkan gangguan kamtib,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Victor Hamonangan Sidabalok sebagai dokter Lapas Medan yang menangani tes urine ini mengatakan bahwa tes urine para peserta menunjukkan hasil negatif.
“Harapannya dari hasil tes urine ini dapat menjadi salah satu indikator positif, sehingga pelaksanaan rehabilitasi sosial tahun ini berhasil dan sesuai harapan,” harapnya. (deddy/hm17)
