19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Covid-19 Naik di Sumut, Ini Pesan Gubernur Sumut

Medan, MISTAR.ID

Hingga hari ini, jumlah kasus penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) kembali meningkat. Tercatat, ada 142 orang yang terpapar Covid-19.

Naiknya angka kasus ini, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahyamadi mengimbau masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan (Prokes) dalam kehidupan sehari-hari.

“Sekarang sudah menanjak sudah 142 orang yang terkonfirmasi (Covid-19),” kata Gubernur Edy kepada wartawan usia groundbreaking pembangunan rawat inap di RSU Haji Medan, Rabu (16/11/22).

Karena naiknya kasus Covid-19, gubernur mengeluarkan surat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Kondisi Covid-19 di Provinsi Sumut. Instruksi sesuai dengan Nomor Surat: 188.54/19/INST/2022.

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Siantar Bertambah 2, Tingkat BOR Tetap 0 Persen

Dalam Surat Instruksi Gubernur Sumut tertanggal 8 November 2022 dan ditandatangani Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi menyebutkan bahwa 33 kabupaten/kota di Sumut berstatus PPKM level I.

“Untuk itu, rakyat ku, tetap gunakan ini masker, masuk ke dalam keramaian guna masker. Atur jarak dan selalu kita bersih,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu.

Instruksi tersebut, merupakan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, salah satunya mengantisipasi penyebaran subvarian baru Omicron Covid-19 yaitu XBB, yang menunjukkan kemampuan transmisi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan subvarian lain.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Bertambah 1 di Siantar, Sembuh 4, Tingkat BOR Tetap 0 Persen

“Varian XBB sudah masuk dia di Sumut ini,” tutur mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Di Sumut sendiri, Omicron Covid-19 subvarian XBB baru ditemukan dua kasus di Kota Medan. Kini, sedang menjalani perawatan oleh tim medis di rumah sakit di Kota Medan.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugroho mengungkapkan, bahwa status pandemi Covid-19 belum dicabut, sehingga pandemi masih ada.

Baca Juga:Covid-19 Varian Baru Ditemukan di Medan, Apakah Akan Ada Penyekatan di Siantar?

Sehingga, perlu dilakukan antisipasi pencegahan penyebaran dilakukan pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait.

“Masyarakat paling menganggap tidak ada lagi, sudah jenuh. Kalau kita survei berbeda-beda. Menjalankan protokol kesehatan sudah mulai longgar,” kata Arief.

Namun begitu, Arief mengatakan, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat bahwa pandemi belum berakhir. Untuk itu, harus tetap jaga dan menjalani jalankan protokol kesehatan lagi dengan baik dan disiplin.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles