9.3 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Besok, Ribuan Driver Ojol Demo ke Kantor Gubernur Sumut

Medan, MISTAR.ID

Ribuan driver ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams) direncanakan akan melakukan aksi unjuk rasa damai di Kantor Gubernur Sumut dan sejumlah kantor aplikator di Kota Medan, Selasa (7/11/23) besok.

Ketua Umum Godams Agam Zubir mengatakan, mereka berunjuk rasa memulai dari Taman Makan Pahlawan Medan. “Ada seribu driver Ojol yang ikut berasal dari Medan, Deli Serdang, Binjai dan Langkat,” ujarnya, Senin (6/11/23).

Dikatakan Agam, beberapa tuntutan dalam aksi Ojol Sumut Bersatu besok diantaranya menolak program dan sistem kerja aplikator yang menerapkan tarif atau argo murah. Menurutnya, hal tersebut tidak manusiawi pada driver Ojol.

“Kita juga meminta kepada Pemprov Sumut beserta jajaran terkait, segera menerbitkan Perda atau Pergub sebagai regulasi dan payung hukum Ojol, guna mengatur dan pengawasan kepada aplikator, yang beroperasi di wilayah Sumut,” katanya.

Baca Juga : Ribuan Driver Geruduk Kantor GoJek di Medan

Agam menyebut, mereka juga akan menuntut pemerintah agar menindak para aplikator yang tidak memberi jaminan keselamatan bekerja dan penanganan atas mobilitas kerja para driver Ojol. “Mencabut izin operasional aplikator yang tidak bersedia membuka kantor layanan di Kota Medan,” tambahnya.

Agam meminta Pemprov Sumut dan DPRD Sumut dapat bersinergi menyelesaikan masalah tersebut dengan memberi solusi terbaik, seperti diharapkan para driver Ojol. “Pasti akan selesai tanpa harus mencari alibi, menghindar dan upaya lepas tanggung jawab seperti yang selama ini terjadi,” sebutnya.

Aksi unjuk rasa besok, kata Agam, didasari dengan keprihatinan dan keresahan yang terus dialami para driver. Terkhusus, Ojol yang semakin terpuruk atas kian kompleksnya masalah yang muncul akibat kebijakan-kebijakan sepihak para aplikator layanan jasa pengemudi online saat ini.

Baca Juga : Pertanyakan Hasil RDP, Driver Ojol Demo Ke Kantor DPRD Siantar

“Terutama program dan sistem kerja yang diterapkan cenderung merugikan driver. Baik dari segi pendapatan yang terus menurun dan tidak menentu karena tarif yang diterima driver semakin kecil dan pembagian alokasi order yang tidak sesuai dengan kapasitas driver atau supply di lapangan,” pungkasnya.

Agam yang mewakili peserta aksi unjuk rasa juga memohon maaf kepada masyarakat Kota Medan, karena akan berimbas pada kemacetan arus lalulintas atas aksi unjuk rasa mereka besok hari. (jonatan/hm24)

Related Articles

Latest Articles