21.4 C
New York
Saturday, May 18, 2024

Pertanyakan Hasil RDP, Driver Ojol Demo Ke Kantor DPRD Siantar

Siantar | MISTAR.ID – Guna mempertanyakan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara pihak DPRD Kota Pematangsiantar dengan Dinas Perhubungan bersama pihak Aplikator Go-jek di Pematangsiantar, puluhan driver Ojek Online (Ojol) dari Go-Jek melakukan aksi demo ke kantor DPRD, Rabu (11/12/19).

“Sebelumnya melalui aksi driver, menghasilkan keputusan RDP di kantor DPRD Kota Pematangsiantar, untuk itu kami menagih agar keputusan RDP tersebut direalisasikan, serta kami mempertanyakan hasil RDP tersebut, apakah hanya sampai disitu saja tanpa ada realisasi? Apakah hasil RDP tersebut hanya sebagai permen buat anak-anak agar diam?” tegas orator, Okto Hutagaol membacakan pernyataan sikap mereka.

Orasinya lebih lanjut menegaskan, akibat tidak adan tindaklanjut atau realisasi dari hasil keputusan RDP di DPRD sebelumnya, menimbulkan dugaan miring dari para driver yang demo terhadap DPRD Kota Pematangsiantar.

“Apakah bapak kami yang pernah kami pilih ini, yang pernah kami coblos ini, menerima sesuatu ataupun ucapan sehingga DPRD harus berdiam diri,” cecar Okto di areal kantor DPRD.

“(Di RDP) Bapak bilang, apabila tidak dikembalikan kebijakannya seperti semula, maka operasional Go-Jek akan ditutup. Tapi sampai detik ini tidak ada realisasinya, bahkan voucher-voucher yang mereka berikan menjadi voucher untuk mematikan akun-akun. Jadi terakhir, karena tidak ada orderan, terciptalah orderan-orderan palsu. Setelah banyak orderan palsu, maka ke PM (Pemutusan Mitra) lah,” sambungnya.

Terhadap dugaan miring para driver Ojol itu dibantah oleh anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Daud Simanjuntak. Daud menceritakan, perihal pertemuan mereka dengan Dinas Perhubungan dan pihak Aplikator Gojek di Kota Pematangsiantar.

Daut yang menampung aspirasi para driver Ojol, didampingi anggota DPRD lainnya, yakni Andika Prayogi Sinaga, Dedy Putra Manihuruk dan Lulu Carey Purba.

“Biar saya klarifikasi, pertemuan kami di Hotel Horison hanya 15 menit. Dan saat itu kami mempertanyakan kenapa kawan-kawan (driver Ojol) tidak ada yang hadir dalam ruangan pertemuan. Dan waktu kami tanyakan mengenai rancangan keputusan, tapi tidak ada, maka dengan berat hati kami tinggalkan acara itu. Kami mintakan kepada mereka, rumuskan dulu hasil terbaik sesuai dengan RDP kita,” ujar politisi Golkar itu.

“Demikian kami sampaikan, ijinkan kami untuk menyampaikan (pernyataan sikap driver) ini kepada pimpinan, karena pimpinan kami sudah menunggu di ruangan. Sehingga bisa mengambil sikap atau tindaklanjut, tahapan selanjutnya akan ditentukan oleh pimpinan,” ujar Daud yang menyebutkan nama-nama anggota DPRD yang hadir di Hotel Horison, yakni Ferry SP Sinamo dan Netty Sianturi.

Sebelumnya dalam selebaran kertas pernyataan sikap yang dibagikan driver Ojol kepada anggota DPRD, mereka menuntut agar hasil RDP yang memutuskan PT Gojek Indonesia harus melaksanakan atau memberlakukan dulu kebijakan tarif dan insentif awal sebelum disusun kembali secara bersama tarif dan insentif baru yang sesuai dan adil di Kota Pematangsiantar.

Para driver Ojol yang demo juga meminta akun prioritas di dalam mendapatkan orderan dihapus karena mereka merasa tidak adanya pemerataan ataupun keadilan dalam mendapatkan orderan. DPRD dan pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar juga diminta menyusun Peraturan Daerah (Perda) terhadap aplikator-aplikator berbisnis daring atau online.(hm02)

Penulis : Ferry Napitupulu

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles