Medan | MISTAR.ID – Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Arman Depari mengungkapkan, Sumatera Utara merupakan pengguna narkoba terbesar nomor dua di Indonesia dan Medan adalah salah satu gudang narkoba terbanyak.
“Ini harus menjadi perhatian kita semua, baik masyarakat dan pejabat di kota Medan dan Sumut. Jangan hanya melakukan pungli dan korupsi,” jelasnya.
Dikatakannya, dari barang bukti yang disita, pihaknya mengetahui narkoba tersebut berasal dari pabrik yang sama dengan sindikat-sindikat terdahulu yang sudah tertangkap.
“Secara laboratoris nanti kita akan lakukan pemeriksaan. Jika memang kandungannya identik dengan kandungan barang bukti yang pernah kita sita sebelumnya dan dari kemasan serta kandungannya sama, maka bisa kita simpulkan bahwa pasti ada kaitannya dengan sindikat satu dengan yang lain,” sebutnya.
Untuk keseluruhan total barang bukti yang diamankan sebanyak 50 bungkus. Satu bungkusnya lebih dari 1 Kg dan dapat diperkirakan kurang lebih 60 Kg atau bisa jadi 70 Kg berat Bruto. Sedangkan uang tunai yang turut diamankan hasil dari penjualan narkoba dalam paket kecil senilai Rp60 juta.
“Kalau antar sindikat pasti menggunakan uang dengan nilai relatif besar atau dengan valuta asing,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek satu rumah di Jalan Tirto Sari, Lingkungan VII, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. Dalam penggerebekan itu, puluhan kilogram sabu-sabu dalam kemasan Teh China berwarna hijau di dalam koper, diamankan, Selasa (10/12/19) sore.
Reporter: Hendra/Saut
Editor: Luhut Simanjuntak
