Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Begini Tanggapan Masyarakat Kota Medan Terkait Masuknya HMPV

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 16, 2025 21:27
233
begini_tanggapan_masyarakat_kota_medan_terkait_masuknya_hmpv

Virus HMPV menuai ragam tanggapan dari Masyarakat Kota Medan. (f:ist/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Masuknya Virus Human Metapneumovirus (HMPV) ke Indonesia menimbulkan reaksi dari masyarakat Kota Medan, khususnya para orang tua yang memiliki anak kecil.

HMPV disebut dapat memicu penyakit serius pada bayi, lansia, orang dengan kondisi medis mendasar seperti penderita penyakit kronis, dan pekerja kesehatan. Salah seorang ibu rumah tangga, Wulan (30), mengaku bahwa merasa resah dengan munculnya virus ini.

"Ditakutkan akan seperti penderita Covid-19 yang mengharuskan karantina mandiri. Saya sebagai orang tua tentu mengkhawatirkan hal tersebut," katanya ketika ditemui di Jalan Gaperta, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (16/1/25).

Wulan juga mengaku trauma dengan munculnya virus HMPV di Indonesia, apalagi mengingat banyaknya korban meninggal dunia pandemi Covid-19 sebelumnya.

"Berkaca dari pandemi kemarin, banyak orang yang kehilangan orang terkasih. saya pribadi tidak merasakannya. Tapi jika dikatakan HMPV ini berbahaya untuk bayi, saya akan melakukan yang maksimal untuk keluarga saya," jelasnya.

Panic buyer juga, menurut Wulan, menjadi kekhawatiran lain dengan munculnya virus ini.

"Kemarin pandemi semua barang melonjak, mulai dari hand sanitizer, masker, bahan pokok, bahan rumah tangga, dan banyak lainnya yang harganya melonjak naik tidak masuk akal," tuturnya.

Menurutnya, langkah maksimal yang akan dilakukannya demi mencegah terjangkit penyakit ini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

"Olahraga untuk menjaga imunitas tubuh, minum vitamin, jika ada gejala flu dan batuk selalu menggunakan masker hingga sembuh," ungkapnya.

Sementara itu, Yanti (42), mengaku jika ia selalu berupaya maksimal agar keluarganya sehat.

"Di rumah masih ada orang tua saya yang sudah cukup tua. Saya juga memiliki anak kecil. Jadi akan selalu saya upayakan untuk hidup sehat. Misalnya, jalan di sore hari, dan kadang juga ikut senam," tuturnya.

Meskipun belum ada temuan kasus HMPV di Kota Medan, Yanti, mengaku cukup risau dengan adanya virus tersebut.

"Dikatakan Kemenkes memang tidak berbahaya, tapi ada pengecualian di situ. Anak kecil dan lansia. Saya memiliki keduanya, hal itu yang buat saya risau," sambungnya.

Sementara itu, warga lainnya, Aldi (23), mengaku bahwa ia tidak terlalu khawatir dengan adanya virus ini.

"Kata Kemenkes virus ini tidak berbahaya, seperti virus flu pada umumnya, makanya saya tidak begitu khawatir," ungkapnya.

Menurut Aldi, caranya mencegah diri sendiri terjangkit virus ini tidak jauh berbeda dengan Covid-19.

"Mencuci tangan sebelum makan dan aktivitas lain, menggunakan masker, menjaga jarak dari orang yang terjangkit, dan melakukan pola hidup sehat," pungkasnya. (amita/hm18)

journalist-avatar-bottomRedaktur Andi

RELATED ARTICLES