24.8 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Anaknya Diduga Jadi Korban Malpraktik, Anggota TNI Laporkan Oknum Dokter ke Polda Sumut

Medan, MISTAR.ID

Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Bina Kasih Medan berinisial HP dilaporkan oleh seorang anggota TNI Serka H Sitompul ke Polda Sumut, Sabtu (15/7/2023). Oknum dokter itu dilaporkan terkait dengan dugaan malpraktek.

Kepada mistar, Senin (17/5/2023), H Sitompul yang bertugas di Kodam I/BB mengatakan, oknum dokter itu diduga salah potong urat saraf pada tangan sebelah kanan anaknya RSS (6). Akibatnya tangan anaknya nyaris diamputasi ketika dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan.

“Itulah pak, kan saya di sini sendiri, mungkin ada penyumbatan atau mungkin terpotong saya uratnya itu makanya kita rujuk ke rumah sakit Adam Malik. Kalau di Adam Malik kan lengkap dokternya,” kata Holmes menirukan ucapan dokter itu.

Baca juga: Soal Viral Dokter Muda, Pihak RSUD dr Pirngadi Ambil Langkah ini

Atas kejadian itu, sambungnya, oknum dokter itu sempat meminta agar persoalan ini tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Oknum dokter itu pun sempat berjanji akan memberi tangan palsu kepada anaknya jika jadi diamputasi.

“Minta mediasi jangan dikembangkan. Dia mengaku salah,” kata dia.

H Sitompul menjelaskan, dugaan malpraktik itu bermula ketika anaknya terjatuh dari atas punggung sapi pada 18 Mei 2023. Kemudian dibawa ke RS Bina Kasih Medan Jalan TB Simatupang untuk mendapatkan pertolongan.

“Sempat di IGD. Terus keesokan harinya anak saya dibawa ke ruang operasi,” kata dia anggota TNI itu.

Baca juga: Wanita Muda Diduga Jadi Korban Malapraktik di Puskesmas Siborong-borong

Selesai dioperasi, Holmes dipanggil oleh dokter yang menangani. Saat itu dia menanyakan kondisi anaknya apakah kemungkinan cacat atau tidak. Namun menyampaikan bahwa anaknya tidak akan cacat.

“dokter menjawab tidak,” katanya.

Beberapa waktu kemudian anaknya mengaku kesakitan dan sesak nafas. Saat pembalut di tangan dibuka, ternyata sudah membusuk dan bernanah sehingga anak itu harus dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan agar mendapatkan perawatan lanjutan.

Setibanya di RSUP Adam Malik, dokter setempat memberikan informasi bahwa tangan anak perlu diamputasi agar bisa sembuh.

“Saya menolak diamputasi dan anak saya pulang dari rumah sakit,” katanya dengan menambahkan saat itu dirinya menolak amputasi, namun penolakan itu menimbulkan masalah baru, dimana kepesertaannya di BPJS Kesehatan harus dihapus.

Baca juga: Polda Sumut Cek Laporan Dugaan Malapraktik Telapak Kaki Bayi di RS Mitra Medika Amplas

Beranjak dari keterangan dokter RSUP Adam Malik, pelapor kemudian protes kepada HP di RS Bina Kasih Medan dan mempertanyakan perihal yang membuat tangan anaknya semakin parah dan harus diamputasi.

Terpisah, ketika dokter HP ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, yang merespon seorang perempuan, yang mengaku sebagai asisten sangat dokter.

“Dapat dari mana nomor hp dokter ini. dokter lagi kerja,” cetus wanita itu.

Mistar mencoba mengkonfirmasi soal dilaporkannya HP  tapi perempuan itu meminta wartawan mengkonfirmasi terlebih dulu kepada pihak pengacara dan rumah sakit.

“Ke pengacara dan ke rumah sakit aja dulu wawancara,” sebut wanita itu. (saut/hm17)

Related Articles

Latest Articles