Thursday, January 23, 2025
logo-mistar
Union
KESEHATAN

LAPK Soroti Mayoritas Generasi Muda Gemar MBDK Hingga Sebabkan Gejala Diabetes

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 23, 2025 16:44
31
lapk_soroti_mayoritas_generasi_muda_gemar_mbdk_hingga_sebabkan_gejala_diabetes

LAPK bersama Dinkes Medan, Bea Cukai dan tamu undangan dalam pembahasan MBDK. (f: berry/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) bersama Bea Cukai dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan menyoroti terkait Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) yang sebabkan bahaya kesehatan seperti diabetes.

Ketua LAPK Medan, Padian Adi mengatakan, pihaknya bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan riset di seluruh Indonesia bahwa preferensi minuman berpemanis di Kota Medan di atas 25 persen.

"Minuman berpemanis dalam pola konsumsi rumah tangga di Kota Medan setidaknya kurang lebih mencapai 25 persen mengalami gangguan kesehatan. Apakah terkait MBDK atau minuman manis tidak bisa dipastikan," ujarnya dalam coffe morning di Hotel Grand Inna, Kamis (23/1/25) siang.

Dia mengatakan, data LAPK juga menunjukkan persepsi masyarakat rata-rata banyak yang mengkonsumsi MBDK adalah generasi muda. "Usia 17 tahun ke bawah banyak mengkonsumsi MBDK dan beberapa fakta yang ditemukan di Kota Medan bahwa usia anak-anak sudah mengalami gejala diabetes mulai dari 0 usia, namun kami tidak bisa menyimpulkan itu juga," ucapnya.

Terpisah, Kepada Bidang (Kabid) Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P), dr Pocut Fatimah Fitri mengatakan, jika penderita diabetes merupakan kelompok penyakit metabolik yang menggangu metabolisme tubuh.

"Seharusnya gula diserap dari makanan yang dikonsumsi, masuk ke darah, didistribusikan ke seluruh tubuh, dimasukkan ke otot dan digunakan oleh otot," ungkapnya.

"Tapi orang diabetes, kadar gula darahnya tinggi, karena gulanya engga bisa masuk ke dalam otot lantaran insulinnya relatif kurang ya terjadi karena kelainan sekresi, sehingga gulanya mutar di dalam darah," lanjutnya.

Dijelaskan dr Pocut, terdapat beberapa klasifikasi diabetes melitus seperti diabetes melitus tipe 1, 2, diabetes melitus tipe lain dan diabetes melitus kehamilan.

Adapun tanda dan gejala penderita diabetes melitus, namun diabetes ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar gula darah, yang dianjurkan pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan plasma darah vena.

"Keluhan klasik diabetes yaitu sering kencing, cepat lapar, sering haus, berat badan menurun dengan cepat tanpa penyebab yang jelas dan keluhan lainnya seperti lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pria dan pruritus vulva pada wanita," pungkasnya. (berry/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar