Antisipasi KLB PD3I, Dinkes Sumut Minta Penguatan Imunisasi
antisipasi klb pd3i dinkes sumut minta penguatan imunisasi
Medan, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) meminta dilakukannya penguatan Imunisasi untuk mengantisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I), yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Provinsi Sumut, dr Nora Nasution, berharap agar adanya dukungan dan komitmen yang kuat dari stakeholder dan pemangku kebijakan.
“Dalam hal ini Gubernur, Bupati/Walikota dan DPRD dalam program penguatan Imunisasi dan program surveilans dengan cara deteksi dini kasus-kasus PD3I serta respon tanggap cepat dalam penanggulangan KLB PD3I,” ujarnya, Jumat (26/4/24).
Baca Juga : Siantar Nihil Kasus Campak Tahun 2022, ini Langkah Antisipasi Dinkes
Selain itu, harus ada peran serta masyarakat dalam hal mendukung penuh program Imunisasi demi melindungi bayi, baduta (bayi bawah dua tahun), balita (bayi di bawah lima tahun) dan anak sekolah termasuk ibu hamil dari bahaya PD3I.
“Karena jika imunisasi dijalankan dan dilaksanakan dengan baik dan benar, tentunya tidak akan terjadi KLB-KLB itu,” ucapnya.
Di sisi lain, Dinkes Sumut juga berharap ada keterlibatan peran lintas sektor terkait seperti Dinas Pendidikan, Kemenag, PKK, Dinas PPA, Camat, Lurah hingga Kades, RT/RW serta kader dan lain-lain dalam menyukseskan pengerakan sasaran untuk diimunisasi.
“Dan turut membantu penanggulangan KLB PD3I juga,” imbuhnya.
Baca Juga : 600 Lebih Siswa SMPN 2 Siantar Diimunisasi Campak Rubella
Seperti diketahui, Dinkes Sumut mencatat ada 8 kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Sumut. PD3I merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Untuk penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya Cacar, Campak-rubela, pertusis (batuk 100 hari), difteri, tetanus neonatorum, dan Polio.
“Dalam hal ini untuk KLB PD3I tercatat ada 4 kasus kejadian pertusis dan 4 kasus kejadian difteri di Sumut,” ujar Nora, Rabu (24/4/24) lalu.
Dirincikannya lebih jauh, untuk kasus kejadian pertusis tercatat terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Madina. Sedangkan untuk kasus kejadian difteri ada di Kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Simalungun dan Padangsidempuan. (anita/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
KMP Julaga Tamba Resmi Beroperasi di Danau Toba