Hiroshima, MISTAR.ID
Guna menarik minat investasi perusahaan-perusahaan Jepang pada sektor-sektor prioritas seperti hilirisasi industri, transisi energi dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Presiden Joko Widodo meyakinkan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, ekonomi Indonesia termasuk salah satu yang tahan dari itu (ketidakpastian).
“Karena itu, Presiden mengatakan berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan. Terdapat komitmen kuat dari pemerintah untuk terus meningkatkan iklim investasi dan daya saing,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Senin (22/3/23) dalam pengarahan secara daring mengenai pertemuan berformat CEO Meeting antara Jokowi dengan perusahaan-perusahaan besar Jepang di sela-sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang pada Minggu (21/5/23).
Dikatakan, Retno, jika Jokowi merujuk data Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada 2023 dan 5,1 persen tahun depan.
Baca juga: Jokowi: Ibu Kota Negara Baru Bukan Sekadar Pindah Gedung
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan G20.
Retno menilai, pemerintah Jepang menunjukkan komitmennya dalam mendukung kerja sama investasi dengan Indonesia yang ditunjukkan dengan kehadiran Penasihat Perdana Menteri Jepang Masafumi Mori dalam CEO meeting tersebut.
Kegiatan itu juga diikuti lembaga keuangan Jepang (JICA dan JBIC), asosiasi pengusaha Jepang (JETRO, JIBH, JBC dan J-CODE) dan 24 perusahaan.
Baca juga: Presiden Jokowi Lakukan Pertemuan dengan CEO Perusahaan Jepang
Pertemuan menghasilkan 5 nota kesepahaman (MoU) antara Otorita IKN dengan JICA, JBIC, JIBH, JCODE, dan UR. Juga 24 dokumen yang menyatakan komitmen awal kerja sama (LoI) antara Otorita IKN dengan perusahaan-perusahaan Jepang.
Menurut Retno, Presiden beberapa kali menyampaikan senang bekerja dengan Jepang karena kualitasnya bagus, tetapi mengharapkan harganya lebih kompetitif. (antara/hm16)
