15.9 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Dua Pelajar Asal Humbahas akan Tampil di Acara FTBIN yang Dibuka Mendikbudristek

Humbahas, MISTAR.ID

Dua pelajar dari Kabupaten Humbang Hasunduntan (Humbahas) diundang dalam acara Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) di Jakarta. Acara yang berlangsung, Kamis (2/5/24) itu, dibuka Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa E Aminudin Aziz.

Dua peserta dari Humbahas ikut diundang dengan materi yang ditampilkanberpidato dan bercerita pendek menggunakan bahasa Batak Toba. Pidato ditampilkan Miracle Bright Silaban dari SD 173315 Silaban, Kecamatan Lintongnihuta. Sementara cerita pendek disampaikan Sry Kawani Sitohang dari SMPN 3 Pollung.

“Kedua pelajar asal Humbang Hasundutan ini akan tampil pada Sabtu 4 Mei 2024 di Hotel Sultan Jakarta,” ujar Kadis Pendidikan Humbahas, Drs Jonny Gultom, Jumat (3/5/24).

FTBIN kali ini mengusung tema ‘Melestarikan Bahasa Daerah, Menjaga Kebinekaan Indonesia’. Sesuai tema, FTBIN merupakan bagian dari kegiatan diseminasi pelindungan bahasa yang diharapkan menjadi media untuk menyosialisasikan kegiatan pelindungan bahasa daerah yang dilaksanakan Badan Bahasa dan pemerintah daerah, terutama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD).

“Program revitalisasi bahasa daerah dan FTBIN tidak hanya melestarikan bahasa daerah, tetapi juga meningkatkan derajatnya dengan mendorong penggunaannya secara kreatif oleh adik-adik pelajar,” ujar Nadiem dalam pembukaan FTBIN itu.

Baca Juga : Objek Wisata Seribu Goa di Humbahas akan Dibangun Enam Zona

Penyelenggaraan FTBIN ini merupakan implementasi dari Merdeka Belajar Episode ke-17 Revitalisasi Bahasa Daerah. Dimana pelaksanaannya mulai dari tingkat daerah secara berjenjang sampai ke tingkat nasional. Kurun waktu empat tahun ini, Kemendikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah merevitalisasi 72 bahasa daerah di 226 kabupaten/kota di Indonesia. Tak hanya itu, FTBIN juga telah melibatkan lebih dari 9,6 juta partisipasi yang terdiri dari pelajar, guru dan pegiat bahasa daerah.

“Setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah bahasa daerah yang berhasil kita revitalisasi. Capaian ini tentunya bukan prestasi Kemendikbudristek, tapi buah dari gotong royong kita semua dalam memajukan bahasa daerah. Potensi bahasa daerah sebagai ekspresi budaya perlu terus digali dan dieksplorasi ke depannya. Masih banyak bahasa daerah di Indonesia yang harus diupayakan pelestariannya dan pengembangannya guna mengatasi kepunahan bahasa, serta menjaga pewarisan pengetahuan lokal dari satu generasi ke generasi berikutnya,” jelasnya. (mian/hm24)

Related Articles

Latest Articles