27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Tiongkok Bermanuver di Laut China Selatan, Filipina Geram

Manila, MISTAR.ID
Filipina menuntut Negeri Tirai Bambu untuk menarik kapal-kapalnya. Namun, Kedutaan Besar China di Manila hingga kini belum menanggapi permintaan komentar atas protes ini.

Akibatnya, Filipina geram dan memprotes aktivitas ilegal China yang berlangsung di sebuah pulau di Laut China Selatan. Dalam sebuah pernyataan resmi, kementerian luar negeri Filipina menyebut sudah melayangkan protes diplomatik kepada China, Jumat (28/5/21).

“Terdapat penyebaran yang terus-menerus, kehadiran yang berkepanjangan, dan aktivitas ilegal aset maritim China dan kapal penangkap ikan di sekitar pulau Thitu,” tulis kementerian dalam negeri seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/5/21).

Baca Juga:Filipina Dikecam Akibat Pemberian Vaksin Covid-19 Diskriminatif

Ketegangan Manila dan Beijing meningkat seiring kehadiran ratusan kapal China selama beberapa bulan di zona ekonomi eksklusif Filipina. Filipina yakin kapal-kapal ini diawaki oleh milisi. Sementara Tiongkok menyebut kapal-kapal ini hanya kapal penangkap ikan yang berlindung dari cuaca buruk.

Protes Filipina bukan tanpa alasan sebab Pulau Thitu atau disebut Pag-asa merupakan bagian integral dari Filipina. Kepulauan ini memiliki yurisdiksi dan kedaulatan. Pulau memiliki jarak 451 kilometer dari daratan dengan terumbu karang yang kaya.

Baca juga:RS Filipina Kewalahan Tangani Pasien Covid-19

China sendiri telah membangun kota mini dengan landasan pacu, hanggar dan rudal di Subi Reef, sekitar 25 kilometer dari Thitu.

Ini sudah kali ke 84 Filipina mengajukan protes terhadap China sejak Presiden Rodrigo Duterte menjabat di 2016. Saat itu pengadilan internasional membatalkan klaim ekspansif China di Laut China Selatan. Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan juga Vietnam berlomba mengklaim berbagai pulau serta kekayaan alam daerah itu.(cnn/hm10)

Related Articles

Latest Articles