15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Tentara dan Polisi Papua Nugini Unjuk Rasa, Rusuh dan Menjarah

Port Moresby, MISTAR.ID

Tentara, personel kepolisian dan para staf penjara Negara Papua Nugini menggelar unjuk rasa di ibu kota Port Moresby. Unjuk rasa dilakukan setelah mereka mengetahui selisih gaji atas adanya pemotongan yang tidak jelas.

Unjuk rasa ini pun berujung kerusuhan. Pada pagi hari, Rabu (10/1/24) massa yang marah membakar sejumlah mobil polisi yang berhenti di luar kantor Perdana Menteri (PM) Papua Nugini. Namun sore harinya kerusuhan meluas ke seluruh wilayah Port Moresby.

Banyak video beredar di media sosial menunjukkan massa menjarah toko-toko dan berupaya menghancurkan rantai pada gerbang keamanan di luar kompleks kantor PM Papua Nugini. Para personel kepolisian yang berusaha memulihkan ketertiban tak mampu membendung kemarahan massa.

Baca juga: Papua Nugini Buka Kedutaan Untuk Israel di Jerusalem

Komisioner Kepolisian Papua Nugini, David Manning menilai unjuk rasa yang berujung penjarahan itu tidak patut dilakukan dan tidak punya alasan kuat.

Namun belum diketahui secara pasti apakah kerusuhan yang terjadi ini berkaitan dengan para personel pasukan keamanan yang menggelar unjuk rasa sebelumnya.

Seorang koresponden AFP yang berbasis di Port Moresby menyebut gabungan “polisi, tentara dan warga sipil” tampaknya terlibat dalam kerusuhan.

Baca juga: Khawatir Terhadap China, AS Bangun Kerjasama Pertahanan dengan Papua Nugini

Sementara pemerintah Papua Nugini menyatakan bahwa pemotongan gaji itu merupakan sebuah kesalahan.

“Saya ingin mengapresiasi Anda semua hari ini,” ucap Menteri Keamanan Dalam Negeri (Mendagri) Papua Nugini Peter Tsiamalili dalam pidato perdamaian untuk para demonstran sebelum kerusuhan pecah.

“Saya hanya ingin sekali lagi memastikan kepada semua polisi kita bahwa saya ada di sini untuk memastikan kesejahteraan Anda terpenuhi,” tegasnya. (detik/hm17)

Related Articles

Latest Articles