15.4 C
New York
Wednesday, October 9, 2024

Survei Terbaru Harris Unggul Tipis Terhadap Trump

New York, MISTAR.ID

Kompetisi yang semakin ketat menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 5 November, Wakil Presiden Demokrat, Kamala Harris unggul tipis atas eks Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, 46% dibanding 43%.

Itu dibeberkan dalam survei terbaru yang dilaksanakan oleh Reuters/Ipsos. Jajak pendapat yang berlangsung selama 4 hari dan selesai, pada Senin (7/10/24) itu, Harris masih memimpin. Meskipun sebelumnya ia unggul lebih besar dengan jarak 6 poin pada jajak pendapat yang dilakukan pada 20-23 September.

Walaupun Harris unggul, Trump tetap sebagai pilihan utama bagi pemilih menyangkut beberapa rumor ekonomi. Sejumlah pemilih justru terpengaruh oleh klaim Trump yang menyatakan jika imigran ilegal cenderung berbuat kejahatan, meskipun pernyataan ini sudah banyak ditampik oleh para akademisi dan lembaga penelitian.

Baca juga:Debat Pilpres AS, Kamala Harris Singgung Project 2025

Hanya survei ini menampilkan bahwa 53% pemilih sepakat dengan klaim pria 78 tahun itu soal bahaya imigran ilegal terhadap keamanan publik, dibandingkan dengan 41% yang tak setuju.

Ekonomi merupakan isu paling penting dalam pemilihan ini, dengan 70% responden menyatakan masalah biaya hidup merupakan prioritas utama. Trump lebih unggul dalam rumor ini dengan 44% responden yang yakin dirinya memiliki pendekatan lebih baik dalam mengatasi masalah biaya hidup, dibandingkan dengan 38% yang memilih Harris.

Namun Harris menerima dukungan lebih besar terkait usaha mengurangi kesenjangan antara warga kaya dan masyarakat umum, dengan margin 42% berbanding 35%.

Perihal ketajaman mental, survei ini juga menunjukkan bahwa 55% pemilih menilai Harris tajam secara mental dan bisa menghadapi tantangan, dibandingkan dengan 46% yang mengatakan hal serupa tentang Trump.

Baca juga:Kamala Harris Dinilai Lebih Menguasai Debat Dibanding Donald Trump

Jajak pendapat ini mengikutsertakan 1.272 orang dewasa AS, termasuk 1.076 pemilih terdaftar, dengan 969 di antaranya dinilai paling mungkin berpartisipasi pada hari pemilihan.

Wanita 59 tahun itu sudah memimpin dalam 6 jajak pendapat Reuters/Ipsos sejak ia secara resmi masuk dalam pilpres pada akhir Juli, usai Presiden Demokrat Joe Biden mundur dari pencalonan ulangnya, pasca penampilan debat yang buruk menghadapi Trump pada bulan Juni.

Meskipun Harris unggul secara nasional, hasil pemilihan di Negara Paman Sam akan ditentukan oleh electoral college, di mana 7 negara bagian kunci diprediksi akan sangat menentukan hasil akhir.

Survei di negara-negara bagian ini menampilkan jika keduanya bersaing ketat, dengan margin hasil yang tipis di antara Harris dan Trump. (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles