Singapura, MISTAR.ID
Dua pasien di Singapura meninggal dunia, kasus kematian pertama COVID-19, dilaporkan dari negara tersebut.
Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi bahwa dua pasien meninggal dunia dari komplikasi yang disebabkan COVID-19 pada Sabtu pagi (21/3).
Pasien pertama seorang wanita berumur 75 tahun warga Singapura. Dia dirujuk ke pusat kesehatan Natioina lCentre for Infectious Disease (NCID) pada tanggal 23 Februari dengan radang paru-paru dan positif terjangkit COVID-19 pada hari yang sama.Dian telah dirawat di ICU sejak dibawa ke NCID dan mengalami komplikasi serius dan akhirnya tidak dapat bertahan infeksi setelah dirawat selama 26 hari dan menghembuskan nafas terakhir pada pukul 7.52 pagi ini (21/3). Sebelumnya dia ada riwayat penyakit hati kronis da nhipertensi.
Pasien kedua berusia 64tahun, sorang pria berkewarganegaraan Indonesia. Dia masuk ke ICU dengan kondidi kritis pada tanggal 13 Maret, di hari yang sama saat dia baru tiba di Singapura dari Indonesia dan diketahui positif terjangkit COVID-19 pada tanggal 14 Maret.Dia mengalami komplikasi serius dan akhirnya meninggal tanggal 21 Maret pukul 10.15 pagi setelah 9 hari dirawat di ICU. Kedatangannya ke Singapura dengan tujuan berobat untuk masalah radang paru-paru yang sebelumnya merupaakan pasien dari rumah sakit di Indonesia, dan mempunyai riwayat penyakit hati.
Menteri Kesehatan Gan Kim Yong mengatakan “Kami turut berdukacita dengan meninggalnya kedua pasien tersebut. Doa kami untuk keluarga yang ditinggal. Kami akan membantu semua keperluan yang dibutuhkan oleh para keluarga almarhum. Saay sangat mengerti bahwa berita ini akan sangat berefek bagi para warga Singapura. Tapi kita harus tetap kuat dan melanjutkan baian kita dalam menghadapi virus ini”
Menteri Kesehatan dan NCID telah mengunjungi keluarga almarhum dan memberikan bantuan kepada mereka
Hingga hari Jumat, 385 orang dilaporkan positif terinfeksi, sedangkan 131 pasien telah sepenuhnya pulih da dipulangkan, enam belas dalam kondisi kritis.
untuk mengurangi resiko tranmisi lokal lebih lanjut, pihak berwenang memerintahkan penangguhan untuk semua acara atau pertemuan.
Editor : Julyana Ang
sumber : CNA News
