7.8 C
New York
Sunday, October 27, 2024

Serangan Israel Tewaskan Tiga Jurnalis di Lebanon Selatan

Beirut, MISTAR.ID

Serangan Israel dikabarkan menewaskan tiga jurnalis dan melukai beberapa orang lainnya ketika sedang tidur di wisma yang digunakan oleh media di Hasbaya, Lebanon selatan, pada Jumat (25/10/24).

Demikian dilaporkan pihak kementerian kesehatan Lebanon dan media lokal setempat. Selanjutnya, dalam pernyataan terpisah, media outlet mengekspos nama ketiga jurnalis yang dikabarkan tewas.

Ketiga jurnalis yang tewas adalah operator kamera Ghassan Najjar, dan insinyur Mohamed Reda dari outlet berita pro-Iran Al-Mayadeen dan operator kamera Wissam Qassem, yang bekerja untuk Al-Manar Hizbullah.

Serangan itu menjadikannya hari paling mematikan bagi media dalam satu tahun permusuhan antara militer Israel dan milisi Hizbullah Lebanon.

Baca juga: Israel Kepung Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara

Tidak ada komentar langsung dari Israel, yang secara umum membantah sengaja menyerang wartawan. Demikian dilansir media reuters.

Lima wartawan tewas dalam serangan Israel sebelumnya di Lebanon selama konflik, termasuk wartawan visual Reuters Issam Abdallah. Hasbaya adalah sebuah kota yang dihuni oleh Muslim dan Kristen.

Ada serangan di pinggirannya dalam beberapa pekan terakhir, tetapi Jumat (25/10/24) sekitar pukul 3 pagi (tengah malam GMT), adalah yang pertama di kota itu sendiri.

“Ini adalah kejahatan perang,” ujar Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary. Setidaknya 18 wartawan dari enam media, termasuk Sky News, Al-Jazeera dan penyiar Lebanon, tinggal di wisma.

Baca juga: Sebulan Agresi Israel ke Lebanon: 2.350 Tewas, Ribuan Terluka

“Kami mendengar pesawat terbang sangat rendah, itulah yang membangunkan kami, dan kemudian kami mendengar dua rudal,” kenang Muhammad Farhat, seorang reporter dengan outlet Lebanon Al-Jadeed kepada reuters.

Dia mengatakan beberapa bungalow telah rusak. Rekamannya menunjukkan mobil terbalik dan rusak, beberapa ditandai “Pers”.

“Kami telah melaporkan dari sana selama sekitar satu bulan tanpa sesuatu terjadi. Saya bahkan tidak tahu bagaimana saya memanjat keluar dari bawah puing-puing,” ungkap Farhat.

Ghassan bin Jiddo, direktur Al-Mayadeen, mengatakan pada akun X saluran bahwa serangan itu “disengaja”.

“Kami menganggap pendudukan (Israel) sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan perang ini, di mana kru jurnalis termasuk tim Al-Mayadeen menjadi sasaran,” ujarnya bin Jiddo. (rtc/hm27)

Related Articles

Latest Articles