21 C
New York
Friday, May 3, 2024

Salwan Momika Kembali Berulah dengan Menginjak Al Quran di Swedia

Stockholm, MISTAR.ID

Salwan Momika, seorang imigran dari Irak, kembali jadi sorotan karena mengorganisir kegiatan lain di Swedia yang menghina Alquran dan Islam.

Usai membakar Alquran saat perayaan Idul Adha kemarin, seorang pria bernama Salwan Momika menginjak-injak dan menendang Alquran di luar Kedutaan Besar Irak di Swedia, Kamis (20/7/23).

Menurut AFP, Momika terlihat memegang Alquran dan segera menjatuhkannya ke tanah. Dia kemudian terlihat menginjak-injak kitab suci umat Islam dan sesekali menendangnya.

Baca juga: Kantor Kedutaan Swedia di Irak Dibakar Demonstran yang Kecam Rencana Pembakaran Alquran

Momika mengambil langkah itu kurang dari sebulan setelah dia sekali lagi menimbulkan kehebohan di dunia Muslim pada 28 Juni dengan membakar Alquran di depan Masjid Pusat Stockholm. Saat itu, Momika membakar Alquran dan menutupinya dengan daging asap.

“Ini negara saya. Saya ingin melindungi Swedia dari buku [Quran] ini. Buku ini merupakan ancaman bagi negara ini,” kata Momika saat aksi, seperti dikutip Arab News.

Dia berkata: “Saya meminta setiap orang terhormat untuk menginjak buku ini.”

Baca juga: Kecam Pembakaran Alquran, MUI ke Dubes Swedia: Tangkap Pelakunya!

Tindakan Momika dengan cepat menyebar di media sosial, memicu ancaman dan kemarahan dari Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia.

Pembakaran Alquran Momika di luar masjid Stockholm selama Idul Adha membuatnya mendapatkan berbagai ancaman pembunuhan di media sosial dan dalam kehidupan pribadinya.

Itu sebabnya Momika kini meminta otoritas Swedia untuk memperpanjang status pengungsinya dan bahkan mengajukan kewarganegaraan.

Baca juga: Salwan Momika Berencana Kembali Bakar Al Quran di Swedia  

Tindakan Momika bukan yang pertama kali terjadi di Swedia, karena politisi sayap kanan Rasmus Paludan sebelumnya mengorganisir pembakaran Alquran serupa.

Paludan mengklaim aksi tersebut bertujuan untuk memprotes kebijakan Turki yang menolak Swedia bergabung dengan NATO saat itu.

Turki, yang tergabung dalam NATO, adalah negara dengan penduduk Muslim. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles