21.5 C
New York
Saturday, June 29, 2024

Rusia Bebaskan 10 Warga Ukraina, Diantaranya Politisi dan Pendeta

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 10 warga sipil, termasuk seorang politisi dan dua pendeta yang ditawan di Rusia dan Belarus telah dibebaskan dalam kesepakatan yang dimediasi Vatikan, Jumat (28/6/24).

Rusia dan Ukraina telah menukar ratusan tahanan dalam dua tahun konflik. Pembebasan sandera biasanya dalam pertukaran masing-masing, namun pembebasan tahanan sipil jarang terjadi.

“Kami berhasil mengembalikan 10 orang lagi dari penawanan Rusia,” ujar Zelensky dalam sebuah unggahan di Telegram. Belum diketahui pasti pembebasan tersebut bagian kesepakatan pertukaran tahanan Rusia yang ditahan di Ukraina atau tidak.

Baca juga:Ratusan Orang di Rusia Masuk RS akibat Wabah Botulisme

Ia mengatakan, beberapa dari mereka yang dibebaskan telah dipenjara sejak 2017, ditangkap di wilayah timur Ukraina yang dikuasai Rusia dan pada saat itu dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung Moskow.

Rusia sejak itu telah mencaplok empat wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Kherson, Lugansk dan Zaporizhzhia – di samping semenanjung Krimea yang direbut pada 2014.

Daftar mereka yang dibebaskan termasuk Nariman Dzhelal, seorang politisi senior Tatar Krimea dan dua pendeta dari Gereja Katolik Yunani Ukraina.

Lima dari mereka awalnya ditangkap di Belarus, sekutu dekat Rusia, termasuk atas tuduhan membantu tentara Kyiv dengan memberikan informasi mengenai gerakan militer Rusia.

Pembebasan tersebut juga terjadi beberapa hari setelah Ukraina dan Rusia masing-masing telah menukar 90 tawanan perang dalam kesepakatan yang dimediasi Uni Emirat Arab dan menjadi yang terbanyak dalam empat bulan terakhir.

Baca juga:Mendadak Presiden Ukraina Bermohon Ke Biden dan Xi Jinping

Pertukaran sandera terakhir antara kedua pihak, ini terjadi pada akhir Mei 2024. Kala itu, kedua negara masing-masing menukar sebanyak 75 tahanan. Pertukaran tersebut juga hasil mediasi dengan UEA.

Pada Februari 2024, kedua belah pihak mengatakan masing-masing menukar 100 tahanan, pertukaran pertama mereka sejak Moskow menuduh Kyiv menembak jatuh sebuah pesawat yang membawa tentara Ukraina yang ditangkap.

Rusia menginvasi Ukraina melalui Belarus pada awal perang dan meskipun Minsk tidak ikut serta dalam serangan Rusia, militer kedua negara memiliki hubungan yang erat.

“Mereka semua telah dibebaskan dan kini kembali ke rumah mereka di Ukraina,” ujar  Zelensky.

“Saya juga ingin mencatat upaya Vatikan untuk memulangkan orang-orang ini,” tambahnya lagi tanpa menjelaskan lebih lanjut. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles