10.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Protes RUU Membatasi Kekuasaan MA, Ribuan Dokter di Israel Mogok

Tel Aviv, MISTAR.ID

Ribuan dokter Israel merencanakan aksi mogok sebagai protes terhadap penerimaan pemerintah atas rancangan undang-undang (RUU) awal pekan ini yang membatasi kekuasaan Mahkamah Agung.

Asosiasi Kedokteran Israel yang menaungi hampir semua dokter di wilayah tersebut telah mengumumkan akan mengadakan demonstrasi pada Selasa (25/7/23).

Asosiasi tersebut menjelaskan bahwa dokter di seluruh negeri akan turun ke jalan, hanya menyisakan unit gawat darurat dan perawatan intensif yang beroperasi.

“Kebanyakan dokter tahu bahwa mereka tidak dapat menepati janji mereka kepada pasien dalam sistem yang tidak menerima peran nalar,” kata Hagai Levine, Ketua Asosiasi Kesehatan Masyarakat Israel.

Baca juga : Pasukan Israel Perintahkan Kota-kota di dekat Masjid Al-Aqsa untuk Dihancurkan

Levine menunjuk pada RUU yang akan mencegah Mahkamah Agung menerapkan standar “yang masuk akal” untuk membatalkan keputusan pemerintah.

“Perubahan ini akan membahayakan kesehatan masyarakat dan sistem perawatan kesehatan Israel,” kata Levine.

Dilansir dari ABC News, Levine mengatakan lebih dari 1.000 dokter telah mengajukan permohonan transfer ke luar negeri sejak RUU itu disahkan.

Selain para dokter, pasukan khusus tentara Israel juga mengancam akan mogok setelah pemerintah memutuskan untuk mempercepat penanganan RUU tersebut.

Baca juga : AS Hentikan Kerja Sama Ilmiah dan Teknologi dengan Israel

Ribuan tentara Pasukan Khusus Israel juga mengatakan mereka akan menolak layanan mereka jika pemerintah tetap melanjutkan pengesahan RUU.

Mantan pejabat militer bahkan telah memperingatkan bahwa kesiapan perang Israel bisa serba salah.

Empat surat kabar terkemuka Israel juga memuat kata-kata “Hari kelam bagi demokrasi Israel” dengan tinta hitam di halaman depan mereka.

Aktivis dan kelompok masyarakat sipil berunjuk rasa untuk mengajukan petisi ke Mahkamah Agung agar pengesahan RUU Peradilan dibatalkan.

Baca juga : Terjadi Lagi, Satu Warga Palestina Ditembak Mati Tentara Israel di Tepi Barat

Ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan ibu kota Tel Aviv sejak Senin untuk memprotes langkah pemerintah.

Demonstran juga membakar ban, menyalakan petasan, dan mengibarkan bendera Israel.

Bentrok juga terjadi di beberapa tempat dalam demonstrasi tersebut.

Di Yerusalem, polisi harus menyemprotkan meriam air berisi cairan berbau busuk untuk membubarkan massa. Polisi menangkap sedikitnya 40 orang selama demonstrasi di seluruh negeri.

Baca juga : Serangan Brutal Israel ke Jenin Tepi Barat, Iran Kritisi Lembaga Internasional

Beberapa video yang beredar di media sosial memperlihatkan petugas polisi menjambak rambut dan leher pengunjuk rasa.

Beberapa petugas terlihat membuat pengunjuk rasa berdarah dan memukuli mereka dengan pentungan.

Setidaknya 10 orang aparat keamanan terluka selama demonstrasi.

Baca juga : Israel Balas Serangan 5 Roket dari Gaza Lewat Udara

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejauh ini berbicara tentang menyetujui rancangan undang-undang tersebut. Netanyahu mengatakan dia akan memulai dialog dengan oposisi untuk mencapai kesepakatan komprehensif pada akhir November.

“Kita semua setuju bahwa Israel harus tetap menjadi negara demokrasi yang kuat, bahwa Israel harus terus melindungi hak-hak individu semua orang, bahwa Israel tidak akan menjadi [hukum Yahudi], dan peradilan akan tetap independen,” kata Netanyahu setelah dia pergi. rumah jatuh sakit setelah dilaporkan dirawat dengan alat pacu jantung. (cnn/hm18)

Related Articles

Latest Articles