17.7 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Presiden Israel Tuntut Pembebasan Sandera di Jalur Gaza

Gaza, MISTAR.ID

Presiden Israel Isaac Herzog menuntut agar para sandera yang ditawan di Jalur Gaza dibebaskan dengan jaminan rakyat Israel untuk mengakhiri serangan Tel Aviv terhadap wilayah kantung Palestina.

Isaac menegaskan, semua pihak harus mencegah teror terjadi bergerak menuju normalisasi di kawasan Gaza.

“Untuk mengubah keadaan, kita perlu mendapatkan kembali para sandera,” kata Isaac Herzog pada Kamis (19/1/24) pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Baca juga: Hamas Rilis Rekaman 2 Jenazah Sandera Pasca Serangan Udara Israel

Saat ini, kata Isaac, rakyat Israel kehilangan kepercayaan dalam proses perdamaian karena selalu mengetahui teror terlalu dimuliakan oleh Palestina.

Menurutnya, warga Israel ingin mengetahui mengenai serangan serupa dengan serangan yang dilakukan kelompok Hamas Palestina pada terjadi pada 7 Oktober. Warga Israel berharap kedepannya tidak ada lagi serangan serupa.

Isaac menegaskan bahwa negara Israel tidak hanya memerangi Hamas, namun juga menunjukkan Iran sebagai sumber semua kejahatan

“Ada sebuah kerajaan jahat yang muncul dari Teheran yang menghabiskan miliaran dolar untuk membeli senjata…untuk menggagalkan stabilitas kawasan dan dunia,” katanya. “Dan hal ini perlu diatasi dengan koalisi yang sangat kuat.”

Presiden Israel tersebut menegaskan bahwa Hamas harus ditumbangkan demi “masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.”

Isaac mengklaim Israel berperang untuk “seluruh dunia”, dan dan menegaskan bahwa Amerika Serikat dan Eropa “akan menjadi target berikutnya” jika bukan karena Tel Aviv.

Baca juga: Kilang Minyak Terbesar Israel Diterjang Ledakan Dahysat

Dia juga mengecam tuduhan Afrika Selatan perihal dugaan genosida yang sedang berlangsung di Mahkamah Internasional di Den Haag. Ia menyebut gugatan tersebut ‘keterlaluan’.

Sementara untuk solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina, menurutnya itu masalah keamanan warga Israel harus diatasi terlebih dahulu.

Israel sendiri mulai menggempur Jalur Gaza setelah Hamas melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober, yang menewaskan sedikitnya 24.448 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 61.504 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat. Sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sedangkan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur. (republika/hm17)

Related Articles

Latest Articles