Port-au-Prince, MISTAR.ID
Proses penyelidikan atas pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise masih terus berjalan. Moise ditembak kelompok tak dikenal di rumah pribadi pada, Rabu (7/7/21) dini hari waktu setempat.
Jenazah Moise akan dimakamkan di Kota Cap-Haitien pada 23 Juli mendatang. Hal itu ditegaskan Perdana Menteri Haiti, Claude Joseph. Dia memastikan, prosesi pemakaman itu juga bakal dihadiri oleh istri Moise, Martine yang turut terluka dalam penyerangan terhadap pemimpin negara tersebut.
“Ibu negara, yang terluka saat pembunuhan presiden dan dirawat di Miami, akan kembali untuk menghadiri pemakaman suaminya yang dibunuh,” ujar Joseph, sebagaimana dikutip AFP, Jumat (17/7)/21.
Baca Juga:Istri Mendiang Presiden Haiti Ungkap Peristiwa Mencekam Pembunuhan
Jovenel Moise tewas diberondong tembakan 28 anggota regu pembunuh yang menggunakan senjata api. Kelompok itu terdiri dari dari 26 warga Kolombia dan dua warga AS keturunan Haiti. Sebanyak 17 mantan tentara Kolombia juga diduga terlibat dalam pembunuhan Moise. Dua dari 17 orang itu tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Kepolisian Haiti juga sudah menangkap Christian Emmanuel Sanon, orang yang diduga sebagai dalang di balik pembunuhan Moise.
Baca Juga:Dua Terduga Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti Ditangkap
Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles, mengatakan bahwa Sanon merekrut orang untuk menembak Moise. Menurut Charles, Sanon tiba di Haiti pada Juni lalu ditemani beberapa orang Kolombia.
Awalnya, Sanon disebut datang ke Haiti untuk urusan politik. Namun kemudian, misinya ke Haiti bergeser menjadi membunuh Moise. Masa kepemimpinan Moise sendiri kerap diwarnai aksi protes. Sebagian warga tak percaya dengan Moise, terutama karena ia dilantik melalui dekrit pada 2018 lalu setelah perselisihan pemilu yang tak kunjung usai.(cnn/hm10)
 dini hari waktu setempat.){kind=link}