23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Prancis Putuskan Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia Berang Ancam Balas

Moskow, MISTAR.ID

Pemerintah Prancis telah putuskan untuk membantu Ukraina dengan rudal jarak jauh yang dapat menguntungkan pasukan Ukraina menyerang sasaran jauh di belakang garis Rusia. Ini tuai ancaman pembalasan dari pemerintah Rusia.

“Dari sudut pandang kami, keputusan ini adalah kesalahan dengan konsekuensi di pihak Ukraina, karena tentu saja memaksa kami mengambil tindakan balasan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Kantor berita AFP melaporkan pada Selasa (11/7/23) bahwa rencana Prancis untuk menyediakan rudal jarak jauh diungkapkan oleh Presiden Emmanuel Macron setelah dia tiba di pertemuan puncak NATO di Lituania minggu ini. Pertemuan negara-negara anggota NATO akan fokus membahas perjuangan Ukraina melawan serangan Rusia.

Baca juga: China dan Rusia Semakin Mesra, Xi Jinping: Reformasi Tata Kelola Global

Macron mengatakan Paris menggunakan rudal SCALP yang sebelumnya dipasok oleh Inggris dengan nama Storm Shadow.

Macron mengatakan pengiriman rudal jarak jauh harus memungkinkan Kyiv untuk serang pasukan Moskow “secara mendalam” selama serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia.

SCALP atau Storm Shadow, rudal jarak jauh adalah senjata Anglo-Prancis dengan jangkauan 250 kilometer. Akan menjadi senjata buatan Barat terpanjang yang pernah dikirim ke Ukraina.

Baca juga Medsos di Prancis Terancam Diblokir Macron jika Kerusuhan Terus Berlangsung

Pada bulan Mei Inggris mengumumkan akan memasok berbagai senjata yang lebih canggih.

Rusia bereaksi dengan marah, memperingatkan bahwa London berisiko mengalami konflik langsung. Beberapa sekutu Barat diketahui khawatir bahwa Ukraina dapat melancarkan serangan ke wilayah Rusia.

Namun, Macron menyarankan bahwa Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan rudal SCALP terhadap target tersebut, dengan mengatakan bahwa senjata tersebut “disediakan sesuai dengan doktrin kami, yang berarti bahwa Ukraina dapat mempertahankan wilayahnya sendiri.”

Baca juga: Kemungkinan Besar AS Akan Kirim Pasukannya jika Ukraina Kalah dari Rusia

Macron tidak mengatakan berapa banyak rudal yang akan dikirim ke Ukraina. Namun, menurut studi pertahanan khusus oleh DSI, Prancis memiliki kurang dari 400 senjata semacam itu. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles