Thursday, March 20, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Polisi Gadungan Tipu Perempuan Singapura Hingga Rp14 Miliar

journalist-avatar-top
Kamis, 20 Maret 2025 09.56
polisi_gadungan_tipu_perempuan_singapura_hingga_rp14_miliar

Ilustrasi. (f: ist/mistar)

news_banner

Singapura, MISTAR.ID

Seorang perempuan berusia 50 tahun di Singapura, Jane, kehilangan S$1,2 juta atau sekitar Rp14,8 miliar (dengan kurs Rp12.392) setelah ditipu oleh polisi gadungan.

Penipu yang mengaku sebagai polisi dan bekerja sama dengan gerombolannya menipu Jane dengan skenario bahwa ia terlibat dalam pencucian uang dan bisa ditahan.

Insiden ini terjadi pada Desember 2024, ketika Jane menerima telepon dari seorang perempuan yang mengaku berasal dari Pusat Anti Penipuan (ASC) Kepolisian Singapura.

Perempuan tersebut memperkenalkan diri sebagai Jenny Ko dan mengklaim bahwa Kartu Identitas Registrasi Nasional (NRIC) Jane telah digunakan untuk mendaftar kartu SIM yang digunakan untuk mengirim pesan spam.

Jane yang bingung bertanya mengenai alamat tempat kartu SIM itu didaftarkan. Namun, alamat yang disebutkan bukanlah alamatnya.

Jenny kemudian menyarankan Jane untuk melapor ke polisi dan mengalihkan panggilan tersebut ke "tim investigasi polisi." Panggilan itu dijawab oleh penipu kedua yang memperkenalkan diri sebagai Inspektur Yang. Selama percakapan, Inspektur Yang tampak berbicara dengan orang lain menggunakan walkie-talkie, yang bagi Jane semakin meyakinkan bahwa mereka memang bagian dari institusi kepolisian.

Setelah melakukan "pemeriksaan," Yang memberitahu Jane bahwa seorang manajer cabang United Overseas Bank (UOB) bernama Serena Chilyin telah menggunakan identitas Jane untuk membuka rekening. Pembukaan rekening itu diduga terkait dengan pencucian uang dan Jane dikatakan telah menerima komisi sebesar 10 persen.

Untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, Yang menginstruksikan Jane untuk melaporkan aktivitasnya melalui WhatsApp dan memberikan laporan bank. Pada titik ini, Jane mulai merasa curiga, namun Yang memiliki cara lain untuk meyakinkannya.

Inspektur palsu itu kemudian mengirimkan surat yang menyebutkan bahwa Jane bisa ditahan selama 60 hari karena dugaan pencucian uang dan memperingatkan agar informasi tersebut tidak dibagikan kepada pihak ketiga.

Untuk menghindari penahanan, Jane mengikuti instruksi dari Yang. Dia menarik S$500.000 dari tabungan dan menaruhnya di rekening baru yang dibuka di bank China.

"Pejabat senior" yang diperkenalkan sebagai "Inspektur Chong" mengatakan mereka membutuhkan bantuan untuk menjebak orang dalam perbankan, seperti Serena.

"Dia membuatku percaya bahwa aku membantu polisi," kata Jane, dikutip dari Channel News Asia.

Pada 18 dan 19 Desember, Jane melakukan sembilan transfer bank dari rekening bank China ke rekening penipu, masing-masing dengan jumlah kurang dari S$20.000. Penipu tersebut menjelaskan bahwa transfer tersebut adalah pembayaran "tiruan" untuk menarik Serena keluar, dan dana riilnya tidak akan terpengaruh.

Sekitar S$180.000 telah ditransfer kepada para penipu. Kemudian, mereka meminta Jane untuk menyerahkan sisa S$320.000 secara tunai dan langsung. Total, Jane kehilangan S$1,2 juta atau sekitar Rp14,8 miliar akibat penipuan tersebut. (cnn/hm24)

REPORTER: