24.5 C
New York
Friday, May 3, 2024

Pertama Terjadi! 787 Ribu Warga AS Tuntut Tunjangan Pengangguran

New York, MISTAR.ID

Sejak pandemi Covid-19 terjadi, ekonomi dunia porak poranda. Dampaknya tanpa kecuali  turut menghempaskan perekonomian Amerika Serika (AS). Ini untuk pertama kalinya terjadi, sebanyak 787 ribu warga dari negeri Paman Sam itu mengajukan klaim tunjangan pengangguran selama pekan perayaan Natal.

Mengutip CNN Business, angka itu sedikit turun dari laporan pekan sebelumnya dan di atas prediksi analis. Namun, jumlah klaim tersebut masih lebih tinggi 3,5 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Hal itu mencerminkan dampak pandemi corona yang memukul pasar ketenagakerjaan AS.

Di luar klaim reguler, 308.262 warga juga mengajukan permohonan bantuan di bawah program Bantuan Pandemi untuk Pengangguran. Program tersebut memberikan bantuan bagi warga yang tidak bisa menerima bantuan reguler seperti wirausaha.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi, Pelaku Usaha dan Pasar Wajib Tahu Kondisi Terkini

Secara total, klaim tunjangan pengangguran diajukan oleh lebih dari 1,1 juta orang.

“Meski penurunan total klaim bergerak di jalur yang benar, angka belum turun ke bawah 1 juta sejak awal pandemi,” ujar Ekonom Indeed Lab AnnElizabeth Konkel.

Di sisi lain, laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS itu menunjukkan 5,2 juta orang mengajukan tunjangan selama dua pekan secara berturut-turut, pada pekan yang berakhir 19 Desember.

Selain itu, tercatat lebih dari 4,8 juta orang menerima kompensasi darurat pandemi dari pemerintah AS per 12 November lalu.

Baca Juga: Amerika Terancam Resesi Mengikuti Jejak Singapura

Secara keseluruhan, lebih dari 19,6 juta angkatan kerja AS masih menerima bantuan pada pekan yang berakhir 12 Desember 2020.

Sepuluh bulan pandemi, jutaan pekerja AS masih bergantung pada bantuan pemerintah setelah kehilangan pekerjaan di masa krisis.

Meski pemerintah AS sudah menyetujui pemberian stimulus tambahan, pasar ketenagakerjaan AS masih jauh dari kondisi sebelum pandemi.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles