Monday, March 31, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Myanmar dan Thailand Dilanda Gempa, India Tawarkan Bantuan

journalist-avatar-top
Jumat, 28 Maret 2025 16.58
myanmar_dan_thailand_dilanda_gempa_india_tawarkan_bantuan

Sejumlah bangunan hancur akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 M (f:ist/mistar)

news_banner

India, MISTAR.ID

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyatakan bahwa India siap menawarkan bantuan kepada Myanmar dan Thailand untuk penanganan kerusakan akibat gempa bumi skala 7,7 M yang terjadi pada Jumat (28/3/2025) siang.

"Saya mengkhawatirkan situasi pasca-gempa di Myanmar dan Thailand. Saya berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua orang. India siap memberikan semua bantuan yang memungkinkan," kata Modi melalui platform sosial media X (dulu Twitter).

"Terkait hal ini, kami meminta pejabat kami untuk bersiaga. Kami juga meminta Kementerian Luar Negeri (MEA) untuk tetap berhubungan dengan Pemerintah Myanmar dan Thailand," tambahnya.

Gempa bumi berkekuatan 7,7 M mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/20205). Gempa itu berdampak ke berbagai daerah di kedua negara, bahkan getarannya terasa hingga China. Berdasarkan Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), gempa terjadi pada kedalaman 10 km (6,21 mil) dengan episentrum di dekat kota Mandalay di Myanmar.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, kemudian mendeklarasikan status darurat di Bangkok akibat gempa tersebut. Di Bangkok, gempa merobohkan bangunan pencakar langit yang tengah dalam fase konstruksi. Hingga berita diturunkan, berdasarkan laporan CNN, satu orang tewas karena gedung roboh tersebut sementara 50 lainnya luka-luka.

Di Myanmar, getaran gempa juga merusak berbagai fasilitas publik vital. Diberitakan Myanmar Now, saksi melaporkan Istana Mandalay yang bersejarah mengalami kerusakan parah akibat gempa berkekuatan tinggi tersebut. Istana yang menjadi kediaman raja terakhir Burma tersebut terletak di Mandalay. Kerusakan juga menimpa jembatan di kota Sagaing. Bahkan, jembatan itu dilaporkan runtuh total akibat gempa dahsyat tersebut.

Belum diketahui pasti jumlah korban di Myanmar, tapi berdasarkan laporan pandangan mata AFP, rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur di ibu kota Naypidaw telah kesulitan menangani korban luka. Sebagian dari antara korban juga dirawat di luar rumah sakit. (cnn/hm17)

REPORTER:

RELATED ARTICLES