21.7 C
New York
Friday, October 4, 2024

Momen Langka, Presiden Putin Boyong Koper Nuklir saat Berkunjung ke China

Perang di Ukraina telah membawa ketegangan antara Moskow dan Washington ke tingkat tertinggi sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962, sama seperti Tiongkok berupaya meningkatkan persenjataan nuklirnya untuk mengimbangi posisinya. Maka muncullah negara adidaya baru.

Parlemen Rusia pada hari Selasa mengambil langkah pertama  untuk membatalkan ratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif.

Anggota parlemen telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa Rusia dapat membatalkan perjanjian tersebut.

Baca juga : Kritikus Presiden Putin Kutuk Penangkapan Tiga Pengacaranya

Pada dasarnya, koper itu adalah alat komunikasi  rahasia yang menghubungkan presiden dengan perwira militernya dan kemudian dengan pasukan rudal melalui jaringan komando dan kendali elektronik “Kazbek”. Kazbek mendukung sistem lain yang disebut “Kavkaz”.

Menteri Pertahanan Rusia saat ini, Sergei Shoigu, juga memiliki tas nuklir. Kepala staf umum, yang saat ini dijabat oleh Valery Gerasimov, mungkin juga memilikinya. (bisnis/hm18)

Related Articles

Latest Articles