11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Menteri Pertahanan China Minta AS Berhenti Ikut Campur

Beijing, MISTAR.ID
Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe mengatakan, hubungan Beijing dengan Amerika Serikat (AS) berada pada titik kritis. Dia mengatakan pada Minggu (12/6/2022) bahwa terserah kepada AS untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

Dalam pertemuan keamanan Asia, Dialog Shangri-La, Wei menuturkan bahwa China hanya mencari perdamaian dan stabilitas, bukan bertindak sebagai agresor.

Dia juga meminta AS untuk memperkuat solidaritas serta menentang konfrontasi dan perpecahan, sebagaimana dilansir Reuters. China, ujar Wei, dengan tegas menolak tuduhan dan bahkan ancaman AS dari pidato Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu (11/6/22).

Baca juga:Pertemuan Bilateral Amerika Serikat-China Panas, Hasil Kongkrit Tak Diungkap

“Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan membendung China. Berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu,” kata Wei dalam Dialog Shangri-La.

Baca juga:Menhan AS: China Jadi Makin Agresif di Asia

Pada Sabtu, Austin berujar bahwa terjadi peningkatan yang “mengkhawatirkan” mengenai jumlah “pertemuan” yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan kapal dari negara-negara lain.

Austin menambahkan, AS akan mendukung sekutunya, termasuk Taiwan. Di satu sisi, invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi pusat perhatian pada pertemuan itu, dan Wei menegaskan bahwa China mendukung pembicaraan damai dan menentang penyediaan senjata serta tekanan maksimum.

“Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling dirugikan? Dan siapa yang paling diuntungkan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api? Saya pikir kita semua tahu jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini,” kata Wei tanpa membahasnya atau menyatakan posisi China.

Dalam pidatonya melalui tautan video pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan para delegasi bahwa invasi ke Ukraina mengancam tatanan berbasis aturan serta menempatkan seluruh dunia dalam bahaya kelaparan dan krisis pangan.

Mengenai masalah Taiwan, Wei mengatakan bahwa posisi China di pulau itu, yang dipandang Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, tidak berubah.

Dia mengatakan, pemerintah China mencari penyatuan kembali secara damai dengan Taiwan tetapi mencadangkan “opsi lain”.

Baca juga:Selesaikan Konflik, Amerika Serikat dan China Gelar Pertemuan

Baca juga:Menhan Wei: Hubungan Bilateral China-AS Berada Dalam Titik Kritis

“China pasti akan mewujudkan reunifikasinya. Mereka yang mengejar kemerdekaan Taiwan dalam upaya untuk memecah China pasti tidak akan berakhir dengan baik,” kata Wei.

Dia mencatat bahwa China telah berkontribusi pada upaya global dalam memerangi Covid-19, dan bahwa upaya negara itu untuk mengembangkan Laut China Selatan dilakukan secara damai.

“Negara besar dan kecil, lemah atau kuat, semuanya sama. Kita harus saling menghormati dan memperlakukan satu sama lain secara setara,” papar Wei. (kompas/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles