10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Mark Rutte Mundur dari Perdana Menteri Belanda

Amsterdam, MISTAR.ID

Mark Rutte akhirnya mengajukan pengunduran diri dari jabatannya Perdana Menteri Belanda. Pengunduran diri ini dilakukan usai krisis politik yang terjadi antara koalisi partai pendukungnya di parlemen. Pengunduran diri ini akan ia ajukan sesegera mungkin.

Seperti dikutip dari AFP, ia mengatakan malam ini mereka telah mencapai kesimpulan bahwa perbedaan yang ada tidak dapat diatasi.

“Oleh karena itu, Saya akan segera menyampaikan pengunduran diri secara tertulis kepada raja atas nama pemerintah,” ujarnya.

Baca juga:Antropolog Belanda Meneliti Topeng Mbawa Bekhu Nias

Mark Rutte akan berhenti memimpin kabinet yang telah dibentuknya sejak 10 Januari 2022 lalu. Belum sampai setahun di masa jabatan yang baru, dia merasa perbedaan paham partai-partai pendukungnya mengenai migrasi sudah tak bisa menemui titik temu.

Mark Rutte merupakan politikus Belanda kelahiran, 14 Februari 1967. Dia anak terakhir dari tujuh bersaudara dari seorang ayah pedagang.

Karir Rutte sebenarnya tidak langsung di politik usai lulus dari Universitas Leiden. Dia sempat bekerja di Unilever. Akan tetapi, hasratnya terhadap politik tetap terpelihara.

Sang mengagumi Winston Churchill dan Margaret Thatcher itu lalu masuk partai VVD pada 2010. Kariernya cepat melejit. Pada 2011, dia terpilih sebagai Perdana Menteri Belanda. Dalam catatan sejarah, Rutte merupakan Perdana Menteri Belanda terlama.

Baca juga: Perdana Menteri Belanda Mundur

Pada 11 Februari 2022, sang Perdana Menteri menyampaikan permintaan maaf atas penjajahan dan perbudakan Belanda di Indonesia pada masa lalu. Maaf diucapkan usai tim peneliti mengungkap kekerasan yang dilakukan Belanda saat masa kolonial di Indonesia.

“Kami juga meminta maaf kepada semua orang yang tinggal di Belanda yang harus hidup dengan konsekuensi perang kolonial di Indonesia, termasuk para veteran perang yang berperilaku baik,” ujar Rytte.

Setahun kemudian, tepatnya 14 Juni 2023, Rutte atas nama pemerintah Belanda menyatakan bahwa Pemerintah Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Raja Belanda juga sudah mengakui hal tersebut.

“Belanda mengakui ‘sepenuhnya dan tanpa syarat’ bahwa Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,” ujar Perdana Menteri Mark Rutte, Rabu (14/6) dikutip AD.nl.

Rutte melakukan hal yang sama seperti Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Rudolf Bot pada 2005 lalu.

Dalam catatan sejarah, selama puluhan tahun Belanda tidak mengakui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Sepanjang 1945 hingga 1949, Belanda masih berupaya menduduki kembali Indonesia meski Sukarno-Hatta sudah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sebagai negara berdaulat.

Berbagai aksi militer serta perundingan dijalani Pemerintah Indonesia dan Belanda. Hingga dihelat Konferensi Meja Bundar yang akhirnya selesai pada November 1949.

Salah satu kesepakatannya adalah Belanda mengakui Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Kesepakatan lainnya adalah Indonesia harus membayar utang atas biaya peperangan yang terjadi dengan Irian Barat. (cnbc/hm06)

Related Articles

Latest Articles