22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Lewat Dokumen, Kardinal Kanada Dituduh Lakukan Pelecehan

Ottawa, MISTAR.ID

Perkara seorang Kardinal Kanada Gerald Lacroix menjadi sorotan atas tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap seorang remaja perempuan terungkap dalam sebuah dokumen gugatan class action terhadap Keuskupan Agung Quebec.

Seperti dilansir AFP, Jumat (26/1/2024), Alain Arsenault selaku pengacara yang menangani gugatan itu, menuturkan bahwa Lacroix yang berusia 66 tahun sedang menghadapi tuduhan pelecehan dan penyerangan seksual yang diduga dilakukan pada tahun 1987 dan 1988 silam, ketika itu korban berusia 17 tahun.

Menurut Arsenault, kini para korban merasa lebih bebas bersuara terkait masalah yang ada, dan mereka yang dituduh “telah cukup lama dilindungi”.

Baca juga: Vatikan Krisis Keuangan, Gaji Kardinal Dipotong

Berdasarkan rasa kebebasan itu, ia berharap lebih banyak korban bergabung dalam gugatan class action tersebut dan akan melaporkan.

Lacroix yang dikenal cukup dekat dengan Paus Fransiskus tersebut pernah menjadi Uskup Agung Quebec sejak tahun 2011. Kemudian menjadi Kardinal sejak tahun 2014.

Sejak tahun lalu dia menajabat di Dewan Penasihat Kardinal Paus, yang menghadiri pertemuan rutin di Vatikan.

Gugatan class action tersebut merupakan gugatan terbaru dari kasus pertama yang sudah diajukan tahun 2022 lalu. Dalam kasus ini kesaksian 147 orang mengklaim mereka menjadi korban pelecehan seksual oleh lebih dari 100 pastor di Keuskupan Agung tersebut, diduga pelakunya termasuk rohaniwan tingkat tinggi.

Gugatan terbaru itu mencakup penambahan 46 korban, dan menyebut lebih dari selusin tersangka baru.

Baca juga: Pemerintah Nikaragua Tangkap 2 Pastor Senior Nikaragua

Juru bicara Keuskupan Agung Quebec, Valeria Roberge-Dion, memberikan tanggapan atas gugatan terbaru itu. “Kami masih terkejut saat mencoba memahami perkembangan terbaru ini,” ucapnya.

Dalam gugatan awal, Kardinal Marc Ouellet dituduh melakukan pelecehan seksual kepada seorang perempuan pegawai magang terhitung sejak tahun 2008 hingga tahun 2010.

Ouellet sendiri bersikeras membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai “pencemaran nama baik”. Ia pun mengaku mengundurkan diri pada Januari 2023 dari jabatannya di Vatikan karena usianya. (detik/hm17)

Related Articles

Latest Articles