Athena, MISTAR.ID
Kota Athena, Yunani, masih diselimuti oleh kabut jingga, Jumat (26/4/24). Kabut jingga ini merupakan awan debu yang bertiup dari Gurun Sahara.
Menurut pejabat setempat, awan debu ini merupakan salah satu insiden terparah yang melanda Yunani sejak 2018.
Akibatnya, kualitas udara di banyak wilayah Yunani memburuk. Bahkan, kota kuno Acropolis di Athena sempat tidak terlihat jelas.
“Banyak warga Yunani mengalami gangguan kesehatan karena menghirup awan debu tersebut,” kata perwakilan Dinas Kesehatan setempat.
Baca juga: Roket Rusia Hantam Ukraina Saat Zelensky dan PM Yunani Bertemu
Pemerintah mendorong warga yang menderita penyakit pernapasan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker pelindung hingga kabut jingga menghilang.
Meskipun kabut jingga di Athena tampak mempesona, awan debu itu menyebabkan banyak warga Yunani mengalami masalah pernapasan.
Setiap tahun, Gurun Sahara melepaskan 60 hingga 200 juta ton debu mineral.
Sebagian besar debu tersebut cepat jatuh ke tanah, namun sebagian kecil partikel bisa menyebar jauh, bahkan mencapai Eropa.
Kondisi udara, terutama di bagian selatan Yunani, menjadi panas karena kombinasi debu dan suhu tinggi.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Yunani, Sebanyak 19 Ribu Orang Sudah Dievakuasi
Dinas pemadam kebakaran mencatat terjadinya 25 kebakaran hutan dalam 24 jam, sejak Selasa (23/4/24).
“Salah satu kebakaran terjadi dekat pangkalan angkatan laut di Pulau Kreta ketika suhu mencapai di atas 30 derajat Celcius. Warga setempat harus dievakuasi, seperti yang dilaporkan oleh media setempat,” kata perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran.
Sebelumnya, Yunani juga pernah dilanda oleh awan serupa pada akhir Maret dan awal April, yang juga menyelimuti wilayah Swiss dan Prancis selatan. (bbc/hm20)
