14.5 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Kim Jong Un Instruksikan Militer Korut Siaga Bertempur

Pyongyang, MISTAR.ID

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un menyerukan militer negara itu untuk siap merespons masing-masing provokasi lawan, usai Pyongyang bersiap mengerahkan angkatan bersenjata yang lebih kuat dan senjata baru di jalur perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel).

Kemelut di semenanjung Korea sudah melonjak sejak Negeri Para Pertapa itu bulan lalu meluncurkan satelit mata-mata yang menyebabkan Korsel menunda klausul penting dalam perjanjian militer antar Korea tahun 2018 dan Pyongyang pada gilirannya menyatakan bukan lagi terikat oleh perjanjian tersebut.

Laporan kantor berita KCNA, pada Jumat (1/12/23) kala mendatangi komando angkatan udara Korut, Kamis (30/11/23) untuk merayakan hari penerbang, Kim meluncurkan pedoman untuk menaikkan postur tempur militer dan meningkatkan kemampuannya bertempur secara maksimal.

Baca juga:Kim Jong Un Kritik Pejabat Korut, Kenapa?

“Kim menetapkan keputusan operasional dan taktis dalam menghadapi provokasi militer dan ancaman lawan dengan secepatnya dan kuat,” sebut KCNA.

Gambar yang dirilis oleh media pemerintah menampilkan pria 39 tahun itu dan putrinya memakai jaket kulit panjang, melihat atraksi pilot menerbangkan pesawat tempur.

Kim menyanjung angkatan udara karena sepenuhnya siap untuk menjalankan misi tempur udara mereka dengan sempurna dalam keadaan apa pun yang tak menguntungkan.

Pihak Amerika Serikat (AS) dan mitranya mengutuk keras peluncuran satelit mata-mata pertama Korea Utara sebagai pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun Pyongyang mengatakan pihaknya akan meluncurkan lebih banyak satelit dan menyebutnya sebagai bentuk hak untuk membela diri.

Baca juga:Kim Jong Un akan Bertemu Putin untuk Bahas Kerjasama Militer Lebih Erat

Amerika Serikat membidik Korut dengan sanksi terkini atas launching satelit tersebut, dan menunjuk mata-mata asing yang dituding menjembatani penghindaran sanksi. Korsel juga mengumumkan sanksi pada 11 orang warga Korea Utara.

Keterangan salah seorang pejabat Seoul, jika akibat melonjaknya ketegangan, Negeri Ginseng itu telah menunda perjalanan wisata ke Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua negara.

Media lokal memberitakan militer Korut di Kawasan Keamanan Bersama (JSA) di dalam DMZ mulai menenteng senjata api (senpi) lagi usai mereka menarik diri dari nota kesepakatan militer antar Korea. (tmp/hm16)

Related Articles

Latest Articles