17.1 C
New York
Friday, May 17, 2024

Apa yang Terjadi Pada Kuku Saat di Ruang Angkasa?

MISTAR.ID

Perbedaan gravitasi dan lingkungan di luar Bumi dapat memiliki dampak negatif pada tubuh manusia, termasuk masalah pada kuku. Manusia telah berevolusi di lingkungan Bumi selama ratusan juta tahun, sehingga perubahan lingkungan di luar angkasa dapat mengganggu sistem tubuh kita, seperti kehilangan massa tulang dan otot.

Selain itu, masalah kesehatan lainnya mungkin timbul akibat peningkatan cairan di otak dan masalah dalam proses buang air kecil, di mana gravitasi memainkan peran penting. Bahkan, ada potensi mengalami disfungsi ereksi.

Dampak yang lebih serius adalah kerontokan kuku, dikenal sebagai onikolisis, terutama saat astronot melakukan aktivitas di luar pesawat atau stasiun luar angkasa, yang disebut extravehicular activity (EVA) atau spacewalk.

Penelitian menunjukkan bahwa onikolisis ini terkait erat dengan tekanan atmosfer, bukan hanya gravitasi. Sebagai catatan, luar angkasa memiliki lingkungan tekanan yang minim, yang tidak ideal untuk tubuh manusia.

Baca juga: Kaum Disabilitas Kini Berpeluang Jadi Astronot

Oleh karena itu, untuk menjaga keamanan, astronaut biasanya menggunakan pakaian antariksa selama EVA untuk menciptakan tekanan di lingkungan luar angkasa.

Hingga saat ini, astronot sering mengalami dampak positif dari pengalaman luar angkasa. Namun, situasi ini bisa menjadi bencana jika pakaian atau sarung tangan yang dipakai memberikan tekanan berlebih pada tubuh.

Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli epidemiologi dari Wyle Laboratories, Jacqueline Charvat, menyoroti cedera tangan yang sering terjadi pada astronot yang berlatih extravehicular activity (EVA).

Dalam makalah konferensi tahun 2015, yang dilihat pada Jumat (1/12/23), mereka menjelaskan bahwa saat sarung tangan memberikan tekanan, hal ini dapat membatasi pergerakan dan menyebabkan titik-titik tekanan, mengakibatkan nyeri, kelelahan otot, lecet, dan bahkan cedera serius seperti onikolisis.

Related Articles

Latest Articles