21.3 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Kembali Saling Klaim Kepulauan Spratly, Hubungan Filipina – China Memanas

Manila, MISTAR.ID

China memerintahkan Filipina agar mengeluarkan kapal perangnya yang terdampar dari Second Thomas Shoal di Laut China Selatan, Senin (7/8/2023). Sebelumnya, China memblokir dua kapal pasokan Manila dengan meriam air akhir pekan lalu, sementara kedua belah pihak menegaskan klaim mereka atas wilayah itu.

Filipina menuduh penjaga pantai China telah memblokir dan menyiram kapal pasokan militer mereka yang disebut sedang menjalankan misi rotasi rutin dan pembebanan ulang pasukan untuk kapal perang Filipina, sebuah kapal buatan Amerika era Perang Dunia II yang sudah tua dan dihuni beberapa prajurit.

China mengatakan, bahwa mereka sebelumnya telah memberitahu Manila untuk tidak mengirimkan kapal ke Second Thomas Shoal maupun bahan konstruksi untuk perbaikan dan penguatan skala besar ke kapal perang tersebut. Demikian pernyataan dari penjaga pantai China, Senin (23/8/2023), seperti dilansir Channelnewsasia.

Baca Juga: Beijing Mengingatkan Filipina Tentang Rute Melancong di Laut China Selatan

China juga mendesak Filipina untuk mengembalikan Second Thomas Shoal dan mengatakan bahwa mereka telah mengizinkan pengiriman kebutuhan sehari-hari termasuk makanan ke kapal yang terdampar tersebut. Menurut pernyataan China, bahwa mereka menggunakan meriam air untuk menghindari tabrakan langsung.

Pada tahun 1999, Filipina sengaja menempatkan kapal perang tersebut di Second Thomas Reef untuk menegaskan klaimnya atas terumbu karang tersebut, yang merupakan bagian dari Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Akhir pekan lalu, China mengklaim kedaulatan yang tidak terbantahkan atas wilayah itu dan mendesak Filipina untuk menghentikan kegiatan di perairan tersebut.

Baca Juga: China Pasang Tanda Navigasi di Laut China Selatan

Presiden Ferdinand Marcos Jr mengatakan bahwa pemerintahnya akan terus menegaskan kedaulatan dan hak teritorial Filipina meskipun ada tantangan di Laut China Selatan. Marcos mengatakan bahwa Filipina telah menyampaikan protes mereka terhadap China.

Tidak ada yang terluka dalam insiden maritim tersebut, tetapi pihak Filipina sedang memikirkan langkah untuk memasok ulang pasukannya.

China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan dan Kepulauan Spratly yang terdiri dari banyak pulau kecil, terumbu karang, dan gundukan yang terletak di tengah-tengah Laut China Selatan dan jalur pelayaran utama.

Kepulauan tersebut diklaim oleh China, Vietnam, Taiwan, Brunei, Malaysia dan Filipina. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles