15.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Kapal Pembawa 1.687 Warga Sipil Pengungsi Sudan Berlabuh di Arab Saudi

Jeddah, MISTAR.ID

Sebuah kapal yang membawa 1.687 warga sipil dari lebih 50 negara yang melarikan diri dari kekerasan di Sudan, berlabuh di Arab Saudi pada Rabu (26/4/23). Menurut kementerian luar negeri, upaya evakuasi oleh kerajaan Teluk adalah yang terbesar sejauh ini.

Arab Saudi telah menerima beberapa pengungsian melalui udara dan laut sejak pertempuran pecah di negara terbesar ketiga Afrika itu pada 15 April, yang digambarkan oleh para analis sebagai upaya untuk memposisikan diri sebagai pemain utama dalam menanggapi krisis regional.

“Rombongan yang tiba di kota pesisir Jeddah dari Port Sudan pada Rabu (26/4/23), diangkut dengan salah satu kapal kerajaan, dan kerajaan sangat ingin menyediakan semua kebutuhan dasar warga negara asing sebagai persiapan keberangkatan mereka,” kata kementerian itu.

Baca Juga:3 Negara Ini Evakuasi Warganya dari Sudan

Itu termasuk 13 orang Saudi, sementara sisanya berasal dari negara-negara di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia dan Amerika, tambah kementerian itu.

Kementerian luar negeri Indonesia mengatakan, 560 warga negara telah berhasil dievakuasi dari Sudan ke Arab Saudi, meskipun tidak jelas apakah semuanya berada di kapal yang sama yang mencapai Jeddah pada Rabu (26/4/23) pagi.

Jakarta memindahkan kelompok lain yang terdiri lebih dari 300 orang Indonesia melalui darat dari Khartoum ke Port Sudan dalam kesiapan untuk evakuasi putaran kedua, kata juru bicara Teuku Faizasyah kepada AFP.

Kementerian luar negeri Sri Lanka mengatakan, 13 warga negaranya telah tiba di Jeddah dari Sudan, dan 12 lainnya sedang menunggu evakuasi di Port Sudan.

Baca Juga:Menlu: 538 WNI Dievakuasi dari Sudan Melalui Jeddah

Saluran Al-Ekhbariya yang berafiliasi dengan negara Saudi menyiarkan rekaman para penumpang yang melambai-lambaikan bendera hijau Saudi yang berhias pedang ketika mereka turun dan pasukan keamanan Saudi membawa bayi-bayi turun dari kapal.

Pertempuran di Sudan melibatkan pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan melawan mereka yang mendukung wakilnya yang menjadi saingannya Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin paramiliter yang kuat, yaitu Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF).

Baca Juga:Gencatan Senjata di Sudan Gagal, Pertempuran Kembali Berlanjut

Setidaknya 459 orang tewas dan lebih dari 4.000 terluka, menurut angka dari badan-badan PBB pada Selasa(25/4/23).

Gencatan senjata tiga hari yang ditengahi AS antara para jenderal yang bertikai membawa ketenangan ke ibu kota, tetapi para saksi melaporkan serangan udara baru dan paramiliter mengklaim telah merebut kilang minyak dan pembangkit listrik utama.

Pengungsi mulai berdatangan di Arab Saudi pada Sabtu (22/4/23), dengan kapal yang membawa 150 orang, termasuk diplomat dan pejabat asing.

Baca Juga:RSF Evakuasi Diplomat AS dari Sudan

Pada Senin (24/4/23), sebuah pesawat militer C-130 Hercules menerbangkan puluhan warga sipil Korea Selatan ke Pangkalan Udara Raja Abdullah Jeddah, dan sebuah kapal mengangkut hampir 200 orang dari 14 negara melintasi Laut Merah dari Port Sudan.

Sejauh ini 2.148 orang telah dievakuasi ke kerajaan dari Sudan, termasuk lebih dari 2.000 orang asing, kata kementerian itu.(channelnewsasia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles