15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Jenderal Ke-7 Rusia Tewas di Ukraina, Dilindas Kendaraan Lapis Baja Pasukannya

Kiev, MISTAR.ID

Seorang komandan brigade Rusia telah dibunuh oleh pasukannya sendiri. Korban adalah jenderal ketujuh Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.

Juru bicara kepresidenan Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan korban adalah Letnan Jenderal Yakov Ryazantsev. Ia terbunuh di aerodrome Chernobaevka di luar kota selatan Kherson.

Dilansir dari Politico, Ryazantsev diduga dibunuh oleh pasukannya sendiri. Menurut seorang pejabat dari negara Barat, pasukan Rusia yang dikerahkan dalam perang ke Ukraina tidak puas. Ryazantsev yang merupakan komandan Brigade Senapan Motor ke-37, ditabrak oleh kendaraan lapis baja hingga menderita luka parah di kedua kakinya.

Baca Juga:Dampak Perang Rusia-Ukraina: Petani Gandum Dunia Menjerit

“Komandan brigade dibunuh oleh pasukannya sendiri, kami yakin, sebagai konsekuensi dari skala kerugian yang telah diambil oleh brigadenya,” kata seorang pejabat.

“Kami percaya bahwa dia dibunuh oleh pasukannya sendiri dengan sengaja. Kami yakin dia dilindas oleh pasukannya sendiri,” ujarnya kepada Politico.

Konfirmasi itu menyusul unggahan di Facebook pada Rabu lalu oleh jurnalis terkemuka Ukraina dan YouTuber Roman Tsimbalyuk. Ia mengatakan bahwa pasukan Rusia telah marah karena banyaknya jumlah korban dari mereka di wilayah Kiev. Tingkat korban dari Rusia mencapai 50 persen.

Baca Juga:14 Negara Terancam Bahaya Akibat Perang Rusia-Ukraina

Seorang tentara yang mengendarai kendaraan lapis baja lalu dengan sengaja menabrak komandan dalam perang Rusia Ukraina. Dalam unggahan di Facebook, tampak seorang yang disebut sebagai Ryazantsev sedang dibawa dengan tandu untuk perawatan ke negara tetangga Belarusia. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Dia dilaporkan meninggal.

Dalam perang di Ukraina, pasukan Rusia menderita kekurangan makanan dan minimnya pasokan logistik. Tentara yang ditawan oleh pasukan Ukraina telah memberi tahu para penculiknya bahwa mereka semula percaya akan melakukan latihan di dekat perbatasan Ukraina, ketimbang terlibat dalam perang.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan sebelumnya bahwa fase pertama operasi militer di Ukraina sebagian besar telah selesai. Rusia akan berfokus untuk sepenuhnya membebaskan wilayah Donbass di timur Ukraina.

Baca Juga:Ukraina Klaim Tewaskan 3.500 Tentara Rusia, Moskow Membantah

Pejabat Barat mengatakan Rusia mengakui bahwa mereka tidak dapat melakukan operasi militer secara bersamaan di banyak tempat. Rusia sedang mencoba memusatkan kekuatannya, baik dalam hal pasokan logistik dan daya tembak.

Pada awal perang, Barat memperkirakan Rusia memiliki antara 120-150 batalyon kelompok taktis yang dikerahkan di sekitar Ukraina. Namun sekitar 20 batalyon kini tidak lagi efektif dalam pertempuran.

Beberapa batalyon ditarik kembali ke Rusia untuk pemeliharaan atau perbaikan, yang lain menderita kerugian besar. (tempo/hm14)

Related Articles

Latest Articles