13.2 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Jeddah dan Mekkah Diterjang Hujan Lebat, 2 Tewas

Riyadh, MISTAR.ID

Hujan lebat mengguyur Arab Saudi barat, termasuk kota pesisir Jeddah mengakibatkan setidaknya dua orang tewas, Kamis (24/11/22). Akibatnya, otoritas setempat menunda penerbangan dan menutup sekolah-sekolah karena cuaca buruk.

“Dua kematian telah dicatat sejauh ini dan kami meminta semua orang tidak keluar kecuali bila diperlukan,” kata Pemerintah Daerah Mekkah melalui Twitter seperti dikutip media, Jumat (25/11/22).

Wilayah Mekkah meliputi Jeddah, kota terbesar kedua di Kerajaan Arab Saudi yang berpenduduk sekitar empat juta orang. Media pemerintah melaporkan, jalan yang menghubungkan kedua daerah, yang digunakan banyak peziarah untuk mencapai Mekkah, ditutup setelah hujan mulai turun meski kemudian dibuka kembali.

Baca Juga:Putuskan Laju Tak Terkalahkan Argentina, Pelatih Arab Saudi: Semesta Mendukung Kami

Saluran televisi Al-Ekhbariya yang berafiliasi dengan negara menunjukkan rekaman jemaah di Masjidil Haram, Mekkah, mengitari Ka’bah di bawah hujan lebat.

Di Jeddah, gambar yang diposting ke media sosial menunjukkan lalu lintas macet dan sebagian kendaraan terendam air.

Otoritas Bandar Udara Internasional King Abdulaziz menyatakan bahwa, karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda. Mereka meminta penumpang menghubungi operator untuk jadwal terbaru.

Kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) melaporkan sebelum fajar bahwa sekolah-sekolah di kota itu akan ditutup sementara karena hujan diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari. Sekolah juga ditutup di kota terdekat Rabigh dan Khulais untuk menjaga keselamatan siswa.

Kerajaan Arab Saudi berada di tengah ujian akhir, namun sekolah-sekolah telah ditutup secara nasional pada hari Rabu setelah Raja Salman mengumumkan hari libur nasional menyusul kemenangan bersejarah Arab Saudi atas Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar.

Hujan badai musim dingin dan banjir terjadi hampir setiap tahun di Jeddah, di mana penduduk telah lama mengeluhkan buruknya infrastruktur. Banjir menewaskan 123 orang di kota itu pada 2009 dan 10 orang lagi dua tahun kemudian.(tempo/hm12)

Related Articles

Latest Articles