Beirut, MISTAR.ID
Serangan udara Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 60 warga Palestina dalam 24 jam terakhir. Demikian disampaikan petugas medis.
Israel juga membombardir pinggiran selatan Beirut, pada Jumat (1/11/24), ketika dorongan diplomatik yang dipimpin AS untuk mengakhiri pertempuran atau gencatan senjata.
Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menuduh Israel “keras kepala” dalam negosiasi. Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan prioritasnya adalah untuk menegakkan keamanan “terlepas dari tekanan atau kendala”.
Baca juga: 30 Warga Palestina Dikabarkan Tewas Akibat Serangan Militer Israel di Gaza
Israel telah menekan dengan serangan militernya terhadap Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon meskipun ada upaya oleh Washington untuk mengamankan gencatan senjata di kedua front menjelang pemilihan presiden AS Selasa depan.
Petugas medis di Gaza juga mengatakan sekitar 60 orang tewas dan puluhan lainnya terluka semalam dan hingga Jumat pagi dalam serangan Israel di kota Deir Al-Balah, kamp Nuseirat dan kota Al-Zawayda semua di daerah tengah daerah kantong pantai Palestina, serta di selatan.
Masih kata petugas medis, setidaknya 10 orang tewas dalam serangan Israel yang menghantam pintu masuk sebuah sekolah yang melindungi orang-orang terlantar di Nuseirat. 10 lainnya tewas di sebuah mobil di Khan Younis di selatan Gaza.
Baca juga: Naim Qassem Tegaskan ke Israel Mereka Tak akan Minta Gencatan Senjata
Militer Israel mengatakan pasukannya telah membunuh apa yang disebutnya teroris bersenjata di Gaza tengah dan daerah Jabalia Gaza utara. Itu tidak segera mengomentari serangan sekolah yang dilaporkan, meskipun biasanya menyangkal menargetkan warga sipil.
Israel juga memukul pinggiran selatan Beirut pada Jumat pagi dengan setidaknya 10 serangan. Itu adalah pemboman pertama di daerah, yang pernah menjadi distrik padat dan kubu Hizbullah, dalam hampir seminggu. Demikian dikutip dari media reuters.
Serangan itu terjadi setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk 10 lingkungan terpisah. Serangan dimulai sebelum serangkaian perintah terakhir dipublikasikan.
Baca juga: Hizbullah Luncurkan Serangan Roket ke Israel: Ancaman dan Respons
Permusuhan telah mengurangi harapan gencatan senjata dapat dicapai sebelum 5 November, Pemilihan presiden AS.
Netanyahu kepada pasukan Israel, pada hari Kamis (31/10/24), mengatakan bahwa kesepakatan, dokumen, dan proposal bukanlah poin utama.
“Poin utamanya adalah kemampuan dan tekad kita untuk menegakkan keamanan, menggagalkan serangan terhadap kita dan bertindak melawan mempersenjatai musuh-musuh kita, sebagaimana perlu dan meskipun ada tekanan dan kendala. Ini adalah poin utama,” katanya. (rtc/hm27).